BERITA HANGAT 96

BERITA HANGAT 96 - CERITA DEWASA 96

BERITA HANGAT 96

BERITA HANGAT 96 - NONTON 96

Rabu, 15 April 2020

Ibu Mertua Ngintip Kontolku Waktu Mandi


Aku seorang laki-laki biasa, hobiku berolah raga, tinggi tubuhku 176 cm dengan bobot tubuh 75 kg, Aku mempunyai fisik yang ideal untuk seorang pria, tinggi, tegap, padat dan atletis. Agen Situs QQ

 Tidak heran kalau banyak wanita yang menggoda dan mengajakku tidur karena sex appeal-ku ini. Empat tahun yang lalu saya menikah dan menetap di rumah mertuaku. Hari-hari berlalu kami lewati tanpa adanya halangan walaupun sampai saat ini kami memang belum dianugerahi seorang anak pendamping hidup kita berdua. Kehidupan berkeluarga kami sangat baik, tanpa kekurangan apapun baik itu sifatnya materi maupun kehidupan seks kami. Tetapi memang nasib keluarga kami yang masih belum diberikan seorang momongan. Di rumah itu kami tinggal bertiga, aku dengan istriku dan Ibu dari istriku. Sering aku pulang lebih dulu dari istriku, karena aku pulang naik kereta sedangkan istriku pulang naik kendaraan umum. Jadi sering pula aku berdua di rumah dengan mertuaku sampai dengan istriku pulang. Mertuaku berumur sekitar kurang lebih 43 tahun, tetapi dia mampu merawat tubuhnya dengan baik, aktif dengan kegiatan sosial dan rutin berolahraga bersama teman-temannya yang lain. Sering kulihat Ibu mertuaku pakai baju tidur tipis dan tanpa BH. Melihat bentuk tubuhnya yang masih lumayan dengan kulitnya yang putih, sering membuatku seperti kehilangan akal sehat.Pernah suatu hari selesai Ibu mertua mandi, telepon berdering. Lalu dia pun keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk yang dililitkan ke tubuhnya. Aku yang sedang berolahraga angkat beban di luar, juga bermaksud mengangkatnya. Sesampainya aku di dekat telepon, ternyata kulihat Ibu mertuaku sudah mengangkatnya. Saat itulah aku melihat pemandangan yang menggiurkan. Dari belakang kulihat bentuk pangkal pahanya sampai ke bawah kakinya yang begitu bersih tanpa ada bekas goresan sedikitpun. Aku tertegun dan menelan ludah, terangsang melihat kaki Ibu mertuaku. Dalam hati berpikir “Kok, sudah tua begini masih mulus aja ya..?” 


Aku terhentak dari lamunanku begitu Ibu mertuaku menaruh gagang telepon. Lalu aku bergegas kembali ke luar, meneruskan olahragaku yang tertunda. Beberapa menit setelahnya aku hentikan olahragaku, masuk ke kamar, ambil handuk dan mandi. Saat aku hendak ke kamar mandi, kembali aku melihat pemandangan yang menggairahkan. Melalui celah pintu kamarnya yang tak tertutup, kuintip ke dalam, kulihat bagian belakang Ibu mertuaku yang bugil karena handuknya sudah dilepas dari tubuhnya. Serta merta Kontol ku mulai bangkit, dan gairahku memuncak. Segera kutenangkan pikiranku yang mulai kotor karena pemandangan itu.Selesai mandi aku membuat kopi dan langsung duduk di depan TV nonton acara yang lumayan untuk ditonton. Tidak lama Ibu mertuaku menyusul ikutan nonton sambil mengobrol denganku.“Bagaimana kerjaanmu, baik-baik saja?” tanya Ibu mertuaku.“Baik, Bu. Lho Ibu sendiri gimana?” tanyaku kembali. Kami mengobrol sampai istriku datang dan ikut bergabung mengobrol dengan kami berdua.
Besok malamnya, sekitar jam 11.30 malam aku keluar kamar untuk minum. Kulihat TV di ruang keluarga masih menyala. Saat itu terlihat Ibu mertuaku ternyata sudah tertidur di depan TV. Ketika aku hendak mematikan televisi, tidak sengaja aku melihat ke arah rok Ibu mertuaku. Rok Ibu mertuaku tersibak sampai celana dalamnya kelihatan sedikit. Kulihat kakinya masih begitu mulus, iseng kuintip roknya dan terlihatlah gumpalan daging kemaluan yang ditutupi celana dalamnya. Ingin sekali rasanya kupegang dan kuremas gumpalan daging memek Ibu mertuaku itu, tetapi buru-buru aku ke dapur ambil minum lalu membawa ke kamar. Sebelum masuk kamar sambil berjalan pelan kulirik Ibu mertuaku sekali lagi dan Kontol ku langsung ikut bereaksi pelan.Aku masuk kamar dan coba mengusir pikiranku yang mulai kerasukan ini. Esoknya aku telat bangun, dan kulihat istriku sudah tidak ada. Langsung aku bergegas ke kamar mandi. Selesai mandi sambil mengeringkan rambut yang basah, aku berjalan pelan dan tanpa sengaja kulihat Ibu mertuaku berganti baju di kamarnya tanpa menutup pintu kamar. Aku kembali tertegun dan terangsang menatap keseluruhan bentuk tubuh Ibu mertuaku. Cuma sebentar aku masuk kamar, berganti pakaian kerja dan segera berangkat.Hari ini aku pulang cepat, di kantorpun tidak ada lagi kerjaan yang aku harus kerjakan. Saat pulang aku tidak melihat Ibu mertuaku, tampaknya dia berada di kamarnya karena pintunya tertutup. Sampai di rumah aku langsung berganti pakaian dengan kaus olahraga, dan mulai melakukan olahraga rutin yang biasa aku lakukan tiap pulang kerja. Sedang asyik-asyiknya aku melatih otot-otot dada dan lenganku, tiba-tiba kudengar suara teriakan. Itu adalah suara teriakan Ibu mertuaku. Kusudahi latihanku, dan aku segera bergegas menuju suara teriakan yang berasal dari kamar Ibu mertuaku. Langsung tanpa pikir panjang kubuka pintu kamar. Kulihat Ibu mertuaku berdiri di atas kasur sambil teriak“Awas tikusnya keluar..!” tandas Ibu mertuaku.
“Tikus? Ada tikus di sini Bu?” tanyaku menegaskan.
“Iya…ada tikus, tolong carikan!” katanya panik.Aku pun mulai mencari tikus itu.“Lho.. kok pintunya di buka terus? Nanti tikusnya susah ditangkap!” tandas Ibu mertuaku.Sambil kututup pintu kamar, kubilang “Mana.. mana tikusnya..?”“Coba kamu lihat di bawah kasur atau di sudut sana..” kata Ibu mertuaku sambil menunjuk meja riasnya. Kuangkat seprei kasur dekat meja rias. Memang ada seekor tikus kecil di situ yang tiba-tiba mencuit dan melompat ke arahku. Aku kaget dan spontan lompat ke atas kasur.Ibu mertuaku tertawa kecil melihat tingkahku dan mengatakan “Kamu takut juga ya?” Sambil menggerutu pelan kembali kucari tikus kecil itu, sesekali mataku nakal melirik ke arah kaki Ibu mertuaku yang roknya terangkat itu.Saat sedang mencari tikus itu, tiba-tiba Ibu mertuaku kembali teriak dan melompat ke arahku, ternyata tikusnya ada di atas kasur. Ibu mertuaku mendekapku dari belakang, entah disengaja atau tidak, namun kurasakan payudara nya menempel di punggungku, terasa hangat dan kenyal-kenyal. Kuambil kertas dan kutangkap tikus yang sudah mulai kecapaian itu terus kubuang keluar.“Udah dibuang keluar belum?” jelas Ibu mertuaku.“Udah, Bu.” Jawabku dari luar kamar.“Kamu periksa lagi, mungkin masih ada yang lain… soalnya Ibu dengar suara tikusnya ada dua” tegas Ibu mertuaku.“Walah, tikus maen pake ajak temen segala!” gumamku.Aku kembali masuk ke kamar dan mengendus-endus di mana temennya itu tikus seperti yang dibilang Ibu mertuaku. Ibu mertuaku duduk di atas kasur sedangkan aku sibuk mencari. Begitu aku mencari di bawah kasur sepertinya tanganku ada yang meraba-raba di atas kasur. Aku kaget dan kusentakkan tanganku, ternyata tangan Ibu mertuaku yang merabanya. Aku pikir temennya tikus tadi. Ibu mertuaku tersenyum penuh misteri dan kembali meraba tanganku. Aku memandang aneh kejadian itu, tetapi kubiarkan dia merabanya terus.“Gak ada tikus lagi, Bu..!” kataku setelah berkali-kali mencari. Tidak ada sahutan. Lalu tanpa berkata apa pun Ibu mertuaku beranjak dari kasur dan langsung memelukku. Aku kaget dan mulai panas dingin. Dalam hati aku berkata “Kenapa nih orang?”Rambutku dibelai, diusap seperti usapan seorang ibu pada anaknya. Dipeluknya aku erat-erat seperti takut kehilangan.“Ibu kenapa?” tanyaku.“Ah.. nggak! Ibu cuma mau membelai kamu” jawabnya sambil tersenyum genit.“Udah ya.. Bu, belai-belainya..!” kataku.“Kenapa, kamu nggak suka dibelai sama Ibu” rajuk Ibu mertuaku.“Bukan nggak suka, Bu. Cumakan…” alasanku lagi.“Cuma apa… ayo.. cuma apa..!?” potong Ibu mertuaku. Aku diam saja, dalam hati biar sajalah tidak ada ruginya kok dibelai sama dia. Siapa juga lelaki yang tidak mau diraba dan diusap-usap sama wanita seksi seperti dia?Sambil membelaiku, kulihat pancaran birahi tersiar dari matanya. Aku merasa maklum, dengan kaos olahraga tipis yang melekat di tubuhku, tampilan otot-otot kekar di baliknya pasti terlihat dengan jelas. 


 Hal itu ditopang dengan keringatku yang membekas di kaos itu. Pasti terlihat sangat menggairahkan bagi wanita mana saja yang melihatnya. Kuperhatikan Ibu mertuaku masih terus membelaiku. Belaiannya lalu berpindah, dari rambut terus turun ke leher sambil diciumnya perlahan. Aku merinding menahan geli, sementara tangan halusnya bergerilya menyusuri tubuhku. Kaos olahragaku diangkat dan dibukanya, bukit dadaku diusap dengan sesekali digigiti. Pentil dadaku dipegang, diusap dan dicium. Kudengar nafas Ibu mertuaku semakin tidak beraturan. Dituntunnya aku ke atas ranjang, mulailah pikiranku melanglang buana. Dalam hati aku berpikir “Jangan-jangan Ibu mertuaku lagi kesepian dan minta disayang-sayang ama laki-laki”.Aku bersikap pasif, tidak membalas tindakan mesra Ibu mertuaku itu. Aku berbaring di atas ranjang dengan posisi terlentang. Ibu mertuaku masih terus mengusap-usap dadaku yang lalu turun ke bagian perutku. Dicium, dijilati, dan terus dielusnya dada dan perutku. Aku menggelinjang geli dan berkata pelan berkata “Bu, sudah ya…”Dia diam saja, sementara tangan kanannya mulai masuk ke dalam celanaku. Aku mengeluh pelan. Kurasakan tangan kanannya meraba-raba dan sedikit meremas-remas Kontol ku dari luar celana dalamku. Merasakan hal itu, Kontol ku pun mulai mengeras dan membesar. Sambil terus meremas dan meraba Kontol ku yang sudah tegang, tangan kirinya berusaha untuk menurunkan celana pendekku. Aku pun beringsut membantunya untuk menurunkan celana pendekku. Tidak lama celanaku sudah lepas berikut celana dalamku.Kontol ku pun sudah berdiri kencang, terus memanjang dan membesar seiring dengan rabaan dan remasan tangan Ibu mertuaku di batangnya.“Besar sekali burungmu, Do, panjang pula…!” puji Ibu mertuaku sambil menoleh kepadaku dan tersenyum mesum. Mulut Ibu mertuaku pun mulai beraksi di Kontol ku. Kepala Kontol ku diciumnya, sambil tangan kirinya memijit bijiku. Aku mengeluh, mengerang, dan mendesis nikmat, merasakan gerakan erotis yang dibuat Ibu mertuaku.“Ah, ah.. hhmmh… teruss..” itu saja yang keluar dari mulutku. Ibu mertuaku terus melanjutkan permainan birahinya dengan mengulum Kontol ku. Aku benar-benar terbuai dengan kelembutan yang diberikan Ibu mertuaku kepadaku. Kupegang kepala Ibu mertuaku yang bergerak naik turun. Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur. Aku merasa seperti disayang, dicintai dengan gerakan mesra Ibu mertuaku.Setelah dikulum sekitar 15 menit lebih, aku mulai tidak tahan. “Ah, Bu.. aku nggak tahan lagi Bu..” erang nikmatku.“Hhmm.. mmh, heh..” suara Ibu mertuaku menjawabku. Gerakan kepala Ibu mertuaku masih pelan dan teratur. Aku semakin menggelinjang dibuatnya. Tubuhku menekuk, meliuk dan bergetar-getar menahan gejolak yang tak tahan kurasakan. Tak lama tubuhku mengejang keras. Kurasakan nikmat yang luar biasa, seiring dengan menyemburnya spermaku ke mulut Ibu mertuaku.“Aggghhh…oohhh…akkuuu keeluuaarrr…Buu…”
“Crroootttt… cccrrrroootttt… ccrrrooottttt…”Kulihat Ibu mertuaku masih bergerak pelan, bibirnya masih menelan kepala kontol ku dengan kedua tangannya yang berlepotan sperma, memegang batang Kontol ku. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menciumi Kontol ku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.“Banyak banget kamu keluarnya, Do..!” tandas Ibu mertuaku sambil menatap mataku.Aku terdiam lemas sambil melihat Ibu mertuaku datang menghampiriku dan memelukku dengan mesra. Aku balas pelukannya dan kucium dahinya. Kubantu dia membersihkan mulutnya yang masih penuh spremaku dengan menggunakan kaos olahragaku tadi. Aku duduk di ranjang, telanjang bulat dan berkeringat, menghirup minuman yang entah kapan sudah tersedia di meja riasnya. Sedang Ibu mertuaku, tiduran dekat dengan Kontol ku.“Kenapa jadi begini, Bu..?” tanyaku sambil tersenyum.“Ibu cuma pengen aja kok..” balas Ibu mertuaku genit. Diusap-usapnya dengan mesra batang Kontol ku, sambil tersenyum khas wanita nakal.Aku belai rambutnya dan kuelus-elus pahanya sambil berkata “Ibu mau juga?” godaku sambil tersenyum. Dia menggangguk pelan, kusudahi minumku dan lalu kucium bibir Ibu mertuaku.
Dia balas ciumanku dengan mesra, aku melihat tipe Ibu mertuaku bukanlah tipe wanita yang haus akan seks, melainkan dia haus akan kasih sayang. Berhubungan intim pun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti seekor serigala di musim kawin.Aku ikut pola permainan Ibu mertuaku, pelan-pelan kucium dia mulai dari bibirnya terus ke bagian leher dan belakang kupingnya, dari situ aku ciumi terus ke arah dadanya. Kubantu dia membukakan pakaiannya, kulepas semua pakaiannya. Kali ini aku benar-benar melihat semuanya. Kulitnya masih mulus, tak seperti kulit wanita seumurannya. Payudaranya masih kencang dan kenyal, perutnya rata dan singset, pinggang dan pinggulnya tampak montok, paha, betis dan kakinya kencang karena sering aerobik dan jogging dengan teman-teman arisannya.Kuraba dan kuusap semua tubuhnya dari pangkal paha sampai ke toket nya. Aku kembali ciumi dia dengan pelan dan beraturan. Kunikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan mencium, menjilat, dan membelai setiap senti bagian tubuhnya. Payudaranya kupegang, kuremas pelan dan lembut, kucium dan kugigiti putingnya. Kudengar desahan nikmat dan nafasnya yang tidak beraturan. Puas beraksi di dada aku terus menyusuri bagian perutnya, kujilati perutnya yang indah itu, serta memainkan ujung lidahku di atasnya dengan putaran lembut yang membuat dia sedikit berkejang-kejang. Tangannya terus meremas dan menjambak rambutku, sementara lidahku melata pelan ke arah memeknya. 

Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu miliknya, tercium aroma memeknya yang harum lalu kujilati bibir memeknya. “Oucchh.. terus sayang, kamu lembut sekali.. tee.. teruss..” kudengar suara erotisnya pelan.Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding memeknya, kadang masuk kadang menjilat membuat dia seperti berada di awang-awang. Kujilati klitorisnya dan semua yang ada di daerah kemaluannya. Kusedoti cairan yang membanjir dari memeknya. Kulakukan ini terus menerus, dan kudengar desahan erotiknya yang semakin keras. Beberapa menit kemudian, ketika dia mulai di ambang orgasmenya tiba-tiba dengan tak sabar ditariknya kepalaku dan dia kembali melumat bibirku dengan panas. Dia membalikkan tubuhku dan mulai bergerak merayap ke atas tubuhku. Dipegangnya kembali Kontol ku yang sudah kembali siap menyerang. Lalu diarahkannya Kontol ku yang sudah siap tempur itu ke lobang memeknya…Setelah beberapa kali dicoba, ”Blesshhh…” masuk sudah seluruh batang Kontol kuku tertelan memek ibu mertuaku. Diangkat dan digoyang pantatnya. Dia memutar-mutar pinggulnya, berusaha untuk mendapatkan kenikmatan dari batangku seperti yang dia mau.“Ah.. uh, nikmat banget ya..!” kata Ibu mertuaku. Dengan gerakan seperti itu tak lepas kuremas payudaranya dengan mesra.“Aahhh…uuhh…bessarr…banggett…punnyaa…muuhh…Do ohh!” gerakan naik turunnya makin cepat.“Ohh…nikmaattt…ahhh…uhhh…dahsyaaatt…” desah Ibu mertuaku terus naik turun menikmati pompaan Kontol ku. Dicakarnya dengan gemas otot-otot kekar di dada dan di perutku….
“Ohhh…aahhh…miiliikk…Ibu…juggaa…ennakk” erangku penuh nikmat sambil tak lepas kuremas-remas payudaranya.
“Sempiitt…ohhhh…terusshh…jepiitt buruuunggkuu…ohhh…Buuhhh…” erangku berlanjut merasakan hisapan memeknya pada Kontol ku. Memek Ibu mertuaku memang masih nikmat kurasakan. Walau sudah berumur, rasanya tidak kalah dengan memek para perempuan lain yang pernah kutiduri sebelumnya. Tampaknya Ibu mertuaku sangat pintar menjaga kemaluannya itu.Setelah cukup lama naik-turun keluar-masuk, Ibu mertuaku mulai menunjukkan tanda-tanda.“Aduh, Ibu nggak tahan lagi sayang…” kata Ibu mertuaku. Aku mencoba membantunya mendapatkan kepuasan yang mungkin belum pernah dia alami sebelumnya. Gerakannya semakin cepat dari sebelumnya, dan tak lama dia berhenti sambil menarik tanganku agar aku bangkit. Diarahkannya wajahku ke arah payudaranya sambil berujar;
“Ayyooo Ddoohhh… hisap dan susui toketku…” Kupenuhi permintaannya dengan senang hati. Kuhisap, kujilat dan kugigit gemas payudaranya yang bagus itu. Ibu mertuaku mengerang-erang merasakan nikmatnya perbuatanku itu….“Aaaahhh… aahhh… aaahhh… pintaarrsss kamuuhhh Sayanngghhh…”Kurangkul tubuhnya lembut dan terusmenggoyangkan batang Kontol ku yang masih di dalam dengan keras dan bertenaga. Hingga akhirnya…
“Ahh.. ah.. ahhss..” desah nikmat Ibu mertuaku. Keluarlah cairan kewanitaannya membasahi Kontol ku yang masih terbenam di liang memeknya.“Ahhss…ohhhh…nikmaattnya burungmu…Ddoohh!” desahnya lagi sambil tubuhnya yang mengkilat karena keringatnya itu berkejat-kejat, menerima gelombang kenikmatan yang datang menderanya. Kami sama ambruk ke ranjang. Kupeluk dia sambil kuciumi bibirnya dan kuelus-elus punggung mulusnya. Dia terdiam dalam dekapanku. Kubiarkan dia menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Setelah kurasa dia sudah cukup beristirahat, kugoda dia lagi“Enak ya.. Bu… Mau lagi..?” Dia menoleh dan tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.“Kenapa? Kamu juga mau lagi?” canda Ibu mertuaku.Tanpa banyak cerita kumulai lagi gerakan-gerakan panas, kuangkat Ibu mertuaku dan aku menidurkannya sambil mencium bibirnya kembali. Untuk sesaat kami saling berciuman dengan panas, saling tukar lidah dan ludah. Tangan-tanganku dan Ibu mertuaku bergerak nakal, tetapi tetap dengan gerakan yang lembut menggerayangi tubuh pasangannya. Kami juga tak lepas berciuman dalam posisi ini. Kemudian kembali kumasukkan Kontol ku ke memeknya. Hanya sebentar aku bermain dalam posisi itu, lalu kutuntun dia untuk bermain di posisi yang lain.
Kuajak dia berdiri di samping ranjangnya.Awalnya dia bingung dengan posisi baru ini. Tetapi untuk menutupi kebingungannya kuciumi tengkuk lehernya dan kujilati kupingnya. Kuputar tubuhnya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang Kontol ku sambil mengocoknya pelan, sementara kedua tanganku memainkan payudaranya. Kemudian kuangkat kaki kanannya dan kupegangi kakinya. Sepertinya dia mulai mengerti bagaimana aku akan bermain. Tangan kanannya menuntun Kontol ku ke arah memeknya, pelan dan pasti kumasukkan batang Kontol ku dan masuk dengan lembut… ”Bleeeppp…” Ibu mertuaku melenguh dan mendesah nikmat, kutarik dan kudorong pelan Kontol ku, sambil mengikuti gerakan pantat yang diputar-putar Ibu mertuaku.Luar biasa nikmat kurasakan pengaruhnya pada Kontol ku. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk-keluar, masuk-keluar, semakin lama semakin cepat. Kupegang erat-erat kaki kanannya agar tidak jatuh, kudekap Ibu mertuaku dengan tangan kiriku, sambil kumainkan payudara kirinya. Sesekali kuciumi tengkuk lehernya.“Ah.. ah.. Dod.. Dodo, kammuu..!” desahan erotis Ibu mertuaku mulai keras terdengar.Cukup lama kupompa memeknya, kurasakan tubuh Ibu mertuaku bergetar.“Ibu mau keluar lagi.. Do…” jeritnya. Mendengar kata-katanya, semakin kutambah kecepatan sodokan batangku dan…“Acchh…aaahhh…ooochhh” keluarlah cairan ejakulasi dari memek Ibu mertuaku, turun membasahi tangan dan pahaku. Ibu mertuaku berteriak-teriak erotis dalam pelukanku. Tubuhnya berkejat-kejat liar, bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur.
Sesampainya di kasur kubalik tubuhnya dan kucium balik bibirnya. Kembali kumasukkan Kontol ku ke memeknya. Dia balas memelukku dan menjepit pinggang rampingku dengan kedua kakinya. Kuayun pantatku naik turun tambah cepat membuat Ibu mertuaku semakin meringkih kegelian.“Ayo Do, kamu lama banget sih.. Ibu geli banget nih..” kata Ibu mertuaku.“Dikit lagi, Bu..!” sahutku. Ibu mertuaku membantuku keluar dengan menambah gerakan erotisnya. Pantatnya berputar-putar mengimbangi pompaanku. Bermenit-menit kukocok kemaluannya, aku mulai merasakan tanda-tanda. Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang, sementara Ibu mertuaku memutar-mutar pantatnya dengan cepat. Akhirnya…“Crrootttt… cccrrrrooottttt… ccrrroootttttt….”Kuhamburkan seluruh spermaku dalam-dalam ke memeknya. Ada sekitar 7 kali semburan pejuhku ke dalam memeknya.“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku. Ibu mertuaku meresponnya dengan memelukku dengan erat.“Waduh banyak juga kayaknya kamu keluarkan pejuhmu untuk Ibu…” kata Ibu mertuaku sambil tersenyum.Kucabut Kontol ku yang sudah kembali ciut ukurannya dari jepitan memeknya, lalu berbaring di sampingnya. Aku terkulai lemas di sisi ibu mertuaku. Kemudian Ibu mertuaku mendekatiku dan merebahkan kepalanya di dadaku. Tangan halusnya membelai-belai perut sixpackku lalu bergerak turun untuk meremasi batang Kontol ku. Dia mainkan sisa cairan di ujung batangku. Aku sedikit kegelian begitu tangan Ibu mertuaku mengusap-usap kepala Kontol ku yang sudah kembali menciut.Sesaat kami saling bercanda sambil berciuman mesra. Setelah puas, kucium bibir Ibu mertuaku lembut, kemudian pamit keluar kamar untuk mandi. Tak lama ibu mertuaku ikut menyusulku mandi.


Begitu istriku pulang, kami bersikap seolah-olah tak ada yang terjadi. Kami bertiga asyik mengobrol dan bercanda-canda. Namun saat kami berpandangan, dapat kulihat sorot matanya menatapku yang seakan-akan ingin mengulanginya kembali bersamaku.Semenjak hari itu aku sering mengingat kejadian itu. Bayangan Ibu mertuaku yang mendesah-desah nikmat merasakan pompaan Kontol ku ini sering menghiasi mimpi-mimpiku. Saat aku sedang menyetubuhi istrikupun, tetap saja ingatanku melayang ke situ. Kadang kalau aku tak sengaja menatap cermin meja rias istriku, terbayang peristiwa nikmat di hari yang indah itu. Bayangan aku dan Ibu mertuaku yang sedang asyik bergelut menimba gairah birahi.Kami saling mencabik, bergelut liar, dan mengerang-erang penuh kenikmatan. Kalau sudah begitu, Kontol ku akan bangun-tegak membesar memanjang-menuntut untuk dipuaskan kesenangan biologisnya. Akhirnya terpaksalah aku beronani untuk meredam kehausan seksual burung kesayanganku ini.Sudah empat hari ini Ibu mertuaku pergi dengan teman-temannya dalam acara koperasi Ibu-Ibu di daerah itu. Otomatis aku hanya bisa bertemu dengannya malam saja. Hingga sampai suatu hari. Saat itu Kamis jam 05.00 sore aku sudah ada di rumah, kulihat rumah sepi seperti biasanya.Sesampainya di rumah aku bergegas untuk mandi, karena aku sudah mampir dulu di sebuah gym tadi. Sebelum masuk ke kamar tidurku kulihat di kamar mandi ada orang yang mandi. Aku bertanya “Siapa di dalam?”“Ibu! Kamu sudah pulang Do..” balas Ibu mertuaku.“O, iya. Kapan sampainya Bu?” tanyaku lagi sambil masuk kamar.
“Baru setengah jam sampai!” jawab Ibu mertuaku.
Kuganti pakaianku dengan pakaian rumah, celana pendek dan kaos oblong. Aku berjalan ke dapur hendak mengambil handukku untuk mandi. Begitu handuk sudah kuambil aku bermaksud kembali lagi ke kamar, mau ambil pakaian kotor sekaligus ingin mengecek HPku sebelum mandi. Saat lewat kamar mandi, kulihat Ibu mertuaku keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang dililitkan ke tubuhnya. Aku menunduk mencoba untuk tidak melihatnya, tetapi dia tampak sengaja menubrukku.“Kamu mau mandi ya?” tanya Ibu mertuaku kepadaku.“Iya, emang kenapa Bu”? tanyaku. Mataku langsung saja tertumbuk pada payudaranya yang putih dan montok itu. Ingin rasanya kujilati dan kususui sepuasnya sampai dia keluar… aku menelan ludahku membayangkan itu.
Dia langsung peluk aku dan cium pipi kananku, sambil berbisik dia berkata genit “Mau Ibu mandiin nggak?!”“Eh, Ibu. Emang bayi pake dimandiin segala” candaku.“Ayo sini.. biar bersih mandinya..” jawab Ibu mertuaku sambil mengerling nakal dan menarikku masuk ke kamar mandi.Sampai di kamar mandi aku taruh handukku sedangkan Ibu mertuaku membantu melepaskan kausku. Sekarang aku telanjang bulat, dan langsung mengguyur tubuhku dengan air. Ibu mertuaku melepaskan handuknya dan kitapun telanjang bulat bersama. Matanya bersinar-sinar memandangi tubuh telanjangku, seakan-akan dia ingin menelan habis diriku.Melihat tubuhnya yang telanjang, aku spontan menelan ludahku. Kontol ku mulai naik pelan-pelan melihat suasana merangsang seperti itu. “Eh, belum diapa-apain sudah berdiri?” kata Ibu mertua menggodaku dengan mencubit pelan batang Kontol ku. Aku mengisut malu-malu diperlakukan seperti itu. Kuambil sabun dan kugosok tubuhku dengan sabun mandi.
Kita bercerita-cerita tentang hal-hal yang kita lakukan beberapa hari ini. Si Ibu bercerita tentang teman-temannya, sedangkan aku bercerita tentang pekerjaan, aktivitas olahraga, dan lingkungan kantorku. Ibu mertuaku terus menyabuni aku dengan lembut, sepertinya dia ingin membuat pengalaman mandiku kali ini istimewa.Sambil terus bercerita, Ibu mertuaku tetap menyabuniku sampai ke pelosok-pelosok tubuhku. Kadang sambil menyabuni, tangannya nakal bergerilya di tubuhku. Dicakarinya bukit dadaku. Kontol ku yang sudah tegang, dipegangnya dan disabuninya dengan lembut.
Selesai disabun aku guyur kembali tubuhku dan sesudah itu mengeringkannya dengan handuk. Begitu mau pakai celana, Ibu mertuaku melarang dengan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum nakal. Kami lilitkan handuk di tubuh masing-masing. Setelah itu ditariknya diriku ke kamarnya.Sesampainya di sana, didorongnya dadaku ke atas kasurnya. Dia sendiri langsung mengunci pintu kamarnya. Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Dia dekati aku, lalu dia lepaskan handuk di tubuhku dan tubuhnya. Kontol ku memang sudah hampir total berdiri. Dia langsung bergerak ke arah Kontol ku dan mulai mengulum Kontol ku. Pelan tapi pasti kurasakan batang Kontol ku yang sudah berdiri, tambah mengeras, memanjang, dan membesar seiring kulumannya di Kontol ku. Gairahku pun turut memuncak. Kupegangi kepalanya yang naik turun sambil mendesah-desah nikmat. Mataku merem melek merasakan kulumannya itu.
Cuma sebentar dia ciumi Kontol ku, sekitar 10 menitan, langsung dia menaikiku kembali. Dia arahkan Kontol ku ke memeknya. ”Sleeppp…slleepp…sslleepp…” tiga kali tusukan, masuk sudah seluruh Kontol ku terbenam dalam memeknya. Dalam hati aku berpikir kalau Ibu mertuaku memang sudah rindu sekali ingin melakukannya lagi denganku. Dia angkat dan dia turunkan pantatnya dengan gerakan yang stabil. Aku pegang dan remas-remas payudaranya membuat dia seperti terbang ke awang-awang kenikmatan.
Tak lama kuubah posisi bercintaku. Aku bangkit, kudekap dia sambil terus memompa Kontol ku dalam-dalam ke memeknya, bibir dan tanganku bermain-main di payudaranya. Desahan nikmatnya tambah keras dan goyangan pantatnya tambah liar merasakan rambahan mulut dan tanganku di payudaranya. Dan efeknya, putaran pantatnya membuatku seperti gila, matanya merem melek keenakan, dan aku jadi tambah bersemangat untuk menyodok memeknya.
Menit-menit berlalu, gerakannya semakin cepat dan dia bersuara pelan “Oh… oh… ahcch…” tibalah dia ke puncak kenikmatannya. Dan tak lama kemudian tubuhnya menegang kencang dan dia jatuhkan diri ke pelukanku yang sudah kembali berbaring. Kupeluk dia erat-erat sambil mengatakan“Waduh.. enak banget ya?”“He-eh, enak” balasnya.“Emang ngeliat siapa di sana sampai begini?” godaku.“Ah, nggak ngeliat siapa-siapa, cuma kangen aja…” bisik mesranya ke telingaku. Kali ini aku kembali bergerak, kuciumi dia terlebih dahulu sambil kuremasi payudaranya. Kubuat dia mendesah geli dengan rabaan tanganku di punggung dan pinggulnya, dan kubangkitkan gairahnya kembali.Kutidurkan dia, lalu kunikmati kembali sekujur tubuhnya senti demi senti, mulai dari payudara hingga ke pangkal pahanya. Sampai di daerah memeknya, kujilati dinding memeknya sambil memainkan lobang memeknya dengan tanganku. Kujilati klitorisnya, kusedoti cairan memeknya yang mulai membanjir, dan kutusukkan memeknya dengan jari-jariku.Ibu mertuaku mendesis-desis seperti kepedasan dan mengeluh nikmat karena gerakanku itu. Terkadang dia membuka dan merapatkan pahanya yang indah untuk mendekap wajahku, seakan-akan dia ingin agar kepalaku masuk ke lobang memeknya. Sekitar 10 menit kumainkan kemaluannya, Ibu mertuaku mulai tidak sabar. 

“Ayo ah.. kamu ngebuat Ibu gila nanti…” kata Ibu mertuaku.Aku beranjak bangun dan menindihnya sambil mengarahkan Kontol ku masuk ke dalam memeknya. Kugesek-gesekkan dahulu kepala Kontol ku di kelentitnya, lalu pelan mulai kumasukkan Kontol ku ke lobang memeknya.Sleppp…sleppp… Pelan-pelan aku goyangkan Kontol ku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut. Tak lama masuk sudah Kontol ku ke dalam dan Ibu mertuaku mendesis seperti ular cobra. Kugoyang pantatku, kunaikkan dan kutekan kembali Kontol ku masuk ke dalam memeknya.Aku terus bergerak monoton dengan ciuman-ciuman mesra ke arah bibir Ibu mertuaku. Sambil kuciumi mulutnya, kumainkan kembali payudaranya. Kuraba dan kuremas payudaranya dengan lembut. Sesekali kumainkan juga kelentitnya. Ibu mertuaku hanya mengeluarkan desahan-desahan nikmat dengan matanya yang merem melek.Kulihat dia begitu nikmat merasakan pompaan Kontol ku di dalam memeknya. Dia jepit pinggangku erat dengan kedua kakinya untuk membantuku menekan batang Kontol ku, yang sejak tadi masih aktif mengocok lobang memeknya. Kedua tangannya memainkan rambut dan puting dadaku, sementara aku asyik menjilati lehernya. Cukup lama kami bermain, gerakan Ibu mertuaku bertambah liar.“Aku nggak kuat, Do..” desah ibu mertuaku. Tak lama kemudiannya, tubuhnya mulai kejang-kejang. Rupanya dia sudah mendekati puncaknya.“Ahhh…ohhh…Dohh…aku keluarrrr…” erang nikmat Ibu mertuaku.Pelukannya mengetat, dijambaknya rambutku yang membasah karena keringatku dengan tangan kanannya, dan dicakarnya punggungku dengan tangan kirinya. Dibenamkan wajahnya di dada bidangku. Digigitinya putingku, dan dihisapnya lembut. Lalu kurasakan batangku tersiram cairan memeknya yang meleleh karena orgasmenya yang kedua. Aku hentikan pompaanku di memeknya, kuberikan kesempatan dia untuk istirahat sejenak setelah keluar tadi.Setelahnya kuminta dia berganti posisi. Kali ini aku memintanya untuk menungging. Aku ingin menggaulinya dengan gaya doggie style. Ibu mertuaku tersenyum mendengar permintaanku.“Ohh…Puasin Ibu Doh…!”“Iya buh!” jawabku parau. Begitu dia menungging, kusaksikan pemandangan yang luar biasa dari posisi ini. Pantat Ibu mertuaku yang begitu bulat dan montok, begitu terawat berkat ketekunannya berolahraga dan minum vitamin, lobang kemaluannya yang begitu menggoda, dengan rambut kemaluannya yang terpotong rapi. Glekk… kutelan ludahku melihat pemandangan indah itu.Kujilati sebentar daerah kemaluan dan lobang anusnya itu. Kujilat dan kusedot-sedot memeknya dari belakang. Kumainkan juga lobang anusnya dengan lidah dan jari-jari tanganku secara bergantian. Ibu mertuaku mendesah-desah nikmat merasakan kenakalan tangan dan mulutku itu.“Ayyyoohhh…Ddohhh…Cepetannn masukiiinnn burungmuhh ituhhh…” Ibu mertuaku memohon dengan nada memelas. Sebenarnya aku masih ingin bermain di daerah miliknya, tapi khawatir istriku akan pulang sebelum perbuatan mesum kami ini selesai. Kuposisikan Kontol ku ke arah memeknya. Kumasukkan perlahan demi perlahan Kontol ku ke dalam miliknya. Sleeppp…sleep…bleeppp…masuk sudah seluruh Kontol ku tertelan memeknya, dan mulai kupompa dia.Tak lama kurasakan memeknya mulai membasah, seiring dengan semakin cepatnya pompaan Kontol ku di memeknya. Desah dan rintih penuh kenikmatan mulai terdengar kembali dari mulut kami berdua, seiring dengan meningkatnya intensitas persetubuhan itu. Keringat deras mulai bercucuran di sekujur tubuhku, dan beberapa di antaranya berjatuhan di tubuh Ibu mertuaku, yang juga sudah licin oleh keringatnya sendiri.“Dohh…ohhh…ahhh….ennaakkk…terusss…” desah nikmat Ibu mertuaku merasakan pompaan Kontol ku yang semakin cepat dan liar di memeknya. Kuremas-remas payudaranya dari belakang. Kumainkan juga lobang anusnya dengan jari tengahku.“Ohhh…aahhh…asshh…beginihh…Buhhh…?” tanyaku sambil terus memompa, sesekali menghujam-hujamkan Kontol ku hingga melesak jauh ke dalam memeknya.“Oohh…ahhh…Iyaahhhh…kaya…gituuhhh…” balas Ibu mertuaku, penuh kenikmatan. Aku semakin menambah kecepatan gerakanku apalagi setelah Ibu mertuaku memintaku untuk keluar berbarengan, aku menggeliat menambah erotis gerakanku. Hampir sejam sudah kami bergelut, bermandi keringat, lalu…“Acchh.. sshh.. ahhh.. ohhh” desah Ibu mertuaku sambil menjepit erat-erat Kontol ku dalam memeknya. Keluar sudah cairannya membanjiri Kontol ku. Semenit kemudian ketika aku hampir keluar, kutekan dalam-dalam Kontol ku ke dalam memeknya. Dengan jeritan yang keras, kuhamburkan spermaku keluar dan masuk ke dalam memek Ibu mertuaku.“Crrroooottttt… ccrrrrooottttt…. Cccrrrrrooottttt….”“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. oohh…nikmatnya” desahku. Aku benar-benar puas dibuat Ibu mertuaku, sepertinya spermaku benar-benar banyak keluar, membasahi lobang dan dinding memek Ibu mertuaku. Untuk sesaat kami masih mempertahankan posisi seperti ini, sambil merasakan sisa-sisa nikmatnya orgasme. Aku terus memegang erat pinggulnya erat-erat sambil sesekali menekan Kontol ku dalam-dalam, memastikan tak ada spermaku yang tersisa di kepala Kontol ku. Lalu kutarik Kontol ku dari dalam memeknya.Kuperhatikan spermaku dan cairan birahinya, meluap keluar dari lobang memeknya saat kutarik Kontol ku dari sana.“Mungkin nggak ketampung makanya tumpah” komenku dalam hati.Ibu mertuaku langsung berbalik posisi dan berbaring disusul aku kemudian. Dia langsung merebahkan kepalanya di dadaku sambil memeluk diriku mesra. Tangannya membelai-belai dadaku dan puting-putingnya. Sesaat kami masih saling bercanda, sambil berciuman mesra, dan meremas anggota seksual pasangannya. Sesudahnya aku beranjak bangkit, pamit ke kamar mandi lalu mandi lagi.Kubersihkan sekujur tubuhku dari sisa-sisa keringat dan sperma di Kontol ku. Ibu mertuaku pun menyusul mandi tak lama kemudian.Setelah peristiwa nikmat yang kedua di hari itu, hubunganku dengan Ibu mertuaku menjadi tambah mesra saja. ‘Kuhajar’ dia di mana saja, di kamar mandi, kamarnya, kamarku, dapur, dan di ruang tamu kalau suasananya mendukung. Kadang kalau lagi nafsu-nafsunya dia sering mengajakku bercinta secara kilat di mana saja dia mau. Sebenarnya aku berusaha menghindar untuk berkencan lagi dengannya, tetapi kita hanyalah manusia biasa yang terlalu mudah tergoda dengan hal itu. 

Aku selalu terangsang dengan kemolekan tubuh, kemampuan oral, dan jepitan memeknya. Sebaliknya dia tergila-gila dengan tubuh atletis, ukuran burung, dan keperkasaanku di atas ranjang. Hubungan mesum kami terus berlanjut selama enam bulan ke depan, hingga akhirnya dia memutuskan pindah dari rumahku. Ibu mertuaku pindah ke rumah anaknya yang sulung, aku tahu maksudnya. Tetapi istriku tidak menerimanya dan berperasangka negatif bahwa dia tidak mampu menjaga ibunya yang satu itu.

Cerita Hangat Dimalam Natal


Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku sebagai Alex dan kisah tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat kristiani sedang ramai menyiapkan untuk hari natal keesokan harinya tetapi aku mencoba merayakan natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Novi dan teman baikku yang bernama Trisno di malam natal 2000. Agen Situs QQ 

Waktu bertemu Novi memakai pakaian blouse kaos ketat you can see dan panjangnya sampai tengah pahanya sehingga paha putih mulus akan terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih berbahan tipis dan di bagian atas model tali terkait ke bahunya.Blousenya itu mencetak jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya yang nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar terlihat celana dalam kecil dan tipis tercetak di blouse bagian belakangnya, paha putih mulusnya jika selagi duduk terlihat celana dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi malam ini. 


Trisno tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Novi terlihat seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Novi dan ketika kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara dengan Novi sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Novi duduk di belakang sementara aku terus menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Harmoni.Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas stress akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu lebih enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda pas-pasan atau fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman anda tahu bahwa anda bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja boleh kok! asal teman anda jangan pada budeg saja jadinya.Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi mebel yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar mandi dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir dan nasi goreng berikut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi bersama dan kadang sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga dan joged berdua pokoknya semua happy.Setelah tuntas makan dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana telah menghangat aku melihat antara Trisno dan Novi adanya perasaan ingin berbincang tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah, bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar rokok dapat di antar ke kamar.Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu sudah berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga untuk lebih mengakrabkan suasana yang ada. Ini terlihat ketika beberapa kali Trisno berusaha lebih mendekatkan diri ke Novi dengan posisi duduk Novi di antara kami berdua terlihat.Trisno kadang dengan ragu meletakkan tangannya di pundak Novi apabila Novi merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Novi dan Novi juga terlihat canggung, kadang mencubit paha Trisno kadang merebahkan kepala dan badannya ke pundak Trisno dan kepadaku juga dia melakukan hal itu. Akhirnya, “Aku ke bawah dulu ya… mau ambil rokok di mobil.” kataku. Kulihat Trisno tersenyum, “Saya kalau bisa Marlboro…” kata Trisno. Novi hanya tersenyum, “Yaa sudah saya cariin deh kalau ada warung rokok di seberang jalan,” kataku memberi kesempatan ke mereka berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan suasana yang ada karena bagaimanapun Novi adalah kekasihku dan Trisno adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam ruangan, tapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari kaca gelap maka aku dapat melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa mereka telah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam, karena di dalam ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar dalam keadaan gelap.Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Trisno telah berubah sekarang. Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat tangan Novi melingkar ke belakang leher Trisno, sementara tangan Trisno juga memeluk pinggang Novi. Trisno sedang mencium bibir Novi dan ternyata Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Trisno dan Novi yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah cukup lama maka tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Novi.Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Novi dan perlahan merayap ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Novi dan dengan remasan perlahan tapak tangannya lalu membuat gerakan meremas dan memutar seperti memijat.Ketika Novi menengadahkan kepalanya ke samping segera Trisno menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi dan melakukan gerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada Novi. Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi lalu menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak memakai BH.Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging yang putih mulus dengan putingnya yang telah mengeras di muka Trisno. Dengan perlahan lidah Trisno menyapu gundukan bukit buah dada Novi dan kadang menghisap perlahan puting Novi.Kulihat Novi memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Aku tidak dapat sama sekali mendengar erangan dan desahan Novi karena ruangan itu kedap suara dan juga adanya suara lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tapi itu tidak menghalangi keinginanku untuk terus melihat dari luar tanpa berusaha untuk masuk ke dalam kamar karena aku sudah berjanji kepada Trisno bahwa aku akan membagi semua milikku kepadanya termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan bagaimana Trisno juga memberikan adiknya kepadaku.Novi telah birahi, dia menggelinjangkan badannya ketika Trisno terus menghisap putingnya. Sementara tangan kanannya mengangkat pinggul Novi ke atas dan Novi dengan pasrah mengikuti gerakan tangan Trisno yang mengangkat blouse ketat Novi ke atas. Blouse itu berhenti di atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang putih mulus itu telah berada di dalam genggaman tangan Trisno.Tangan itu terus mengusap dan membelai paha jenjang, sementara celana dalam hitam Novi yang tipis terlihat jelas dan gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya juga terlihat remang-remang bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Novi.Tangan Trisno yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya dan kulihat tangannya mengeluarkan kejantanannya yang ternyata telah menegang dan besar lalu mengarahkan tangan Novi untuk memegang batang kejantanannya.Novi dengan perlahan memegang batang kemaluan tersebut, dan secara perlahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah dan mereka berdua terus memberikan rangsangan kepada lawannya masing-masing. Tangan Trisno kadang meremas bongkahan pantat Novi dan meremas pinggul Novi.Sementara Novi tangannya terus mengurut batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka melakukan hal itu. Kurasa mereka berdua saling mendesah dan mengerang terlihat dari gerakan bibir dan mulut Trisno dan Novi yang kadang terbuka dan tertutup.Kadang mereka saling bicara diselingi ciuman mesra layaknya orang bercumbu penasaran dan cemburu pasti ada pada diriku tapi dorongan untuk melihat tindakan mereka berdua lebih kuat di otakku saat ini. Blouse Novi, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke bawah sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Novi, bibir dan lidah Trisno berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Novi kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya.Kulihat Trisno berkata sesuatu ke Novi dan tangan Trisno mengangkat Novi ke pangkuannya kulihat Trisno duduk menyandarkan badannya ke belakang. Sementara Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya tangan Trisno meremas bongkahan pantat Novi sementara mulut mereka berdua saling lumat saling bermain lidah dan kadang tangan Trisno keduanya meremas kedua bukit dada Novi dan Novi pun karena terangsang mulai menggerakkan perlahan pinggulnya maju mundur.Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan ke belahan kemaluan Novi walaupun Novi tetap memakai celana mininya yang tipis, tapi aku yakin Novi merasakan gesekan batang kemaluan Trisno di belahan kemaluannya.Tak kumengerti kenapa Trisno tidak melepas celana dalam Novi yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik atau menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan kemaluan Novi, maka liang kemaluan Novi akan terbuka di hadapannya dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang kemaluannya.Hanya terlihat tangan Trisno masuk ke dalam celana Novi di bagian pantat dan hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat Novi. Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi.Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang menggairahkan itu. Novi terus bergerak di pangkuan Trisno, kedua tangannya merangkul leher Trisno sehingga bukit buah dada Novi tepat berada di muka Trisno. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan gesekan pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat bukit dadanya menekan muka Trisno saat itu Trisno memberikan sapuan pada bukit tersebut dengan lidahnya.Pada saat kepalanya terlempar ke belakang, Trisno meremas buah dada itu dengan tangan kanannya melakukan gerakan memuntir perlahan puting Novi. Sementara tangan kirinya menyelinap ke belakang bongkahan bokong Novi dan membantu menggerakkan pinggul Novi maju mundur berirama kadang cepat kadang dengan gerakan lembut. 


Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus melumat dan menjilati sekujur dada, leher dan muka Novi seperti mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit mereka berdua bergerak seperti penari erotis dan akhirnya Novi sepertinya telah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari gerakannya yang perlahan dan lemas dibahu Trisno.Trisno berbisik dan lalu merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan posisi tetap seperti dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Novi dalam keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap mengangkang lebar. Sementara kedua paha Trisno berada di antara paha Novi.Batang kemaluan Trisno dalam keadaan menegang tetap berada di belahan kemaluan Novi yang ditutupi celana mini tipis itu. Tangan Novi memeluk leher Trisno dan bibir mereka kembali saling berpagutan dan terlihat mereka berdua saling bermain lidah. Sementara tangan Trisno tak lepas dari meremas dan membelai bukit buah dada Novi. Lalu Trisno berkata sesuatu ke Novi dan kulihat Novi menggelengkan kepalanya. Yak lama kemudian Trisno perlahan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur bergerak naik turun dan kadang menekan. Sementara Novi menengadahkan kepalanya ke atas.Aku tidak tahu apa mereka bersenggama atau hanya eges-eges (gesek gesek) tapi celana dalam Novi tetap berada pada tempatnya. Kalau melihat gerakan mereka persis seperti orang bersenggama tapi kok celana itu? Trisno terus bergerak maju mundur membuatku penasaran dan batang kemaluanku tegang sendiri.Memikirkan itu aku panik juga bagaimanapun dia itu adalah cewekku tapi ini kami lakukan hanya untuk untuk membuat dia senang dan mengisi kekosongan di dalam suasana yang BT. Untuk itu aku harus memastikannya aku segera membuka pintu perlahan, tapi ternyata mereka berdua tidak mengetahuinya, pasti karena suara lagu yang diputar cukup keras sehingga mereka tidak tahu dan menyadari adanya kehadiranku di belakangnya.Dengan berdiri di belakang mereka aku dapat melihat jelas Trisno posisinya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga tubuhnya tidak menghimpit badan Novi tapi buah dada Novi tetap saling berhimpitan dengan dadanya. Sedangkan bagian bokong Trisno terus melakukan gerakan memajukan dan menarik pantatnya.Kulihat Novi mengerang dan mendesah perlahan, tapi aku tidak dapat melihat apakah celana dalam Novi digeser kain penutup depan bagian liang kemaluannya atau tidak karena terhalang oleh body Trisno yang tinggi besar, dan memang celana itu tetap berada di tempatnya hanya merosot sedikit ke bawah.Terlihat tali celana itu tidak lagi berada di pinggangnya tapi telah berada di pinggul. Penasaran melihat mereka akhirnya aku merasa yakin mereka hanya gesek- gesek, maka aku rebahan di kamar tidur kurang lebih sepuluh menit aku rebahan menenangkan diri.Ketika telah tenang otakku akhirnya kupanggil Novi ke dalam, “Novvv…” kataku. Tak ada jawaban , “Novvvvv…” kataku lagi. “Yaa…” kata Novi menjawab.Aku rasa dia berdua kaget kalau aku ternyata telah di dalam. Novi ke dalam dan tersenyum malu dengan wajah merah. “Kenapa sayang…” kata Novi sambil memelukku. “Kamu tadi ngapain…” kataku menyelidik sambil memandangnya gemas. “Kamu kan lihat sendiri…” kata Novi.“Kamu tidur sini…” kataku menarik dia rebahan di tempat tidur. Tanpa buang waktu ketika dia belum rebahan kulepas baju kaosnya sehingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan kujilati buah dadanya, terasa wangi permen menthol. Memang di depan disediakan permen, tapi terus saja kulumat putingnya.Dia mengerang dan rupanya dia tidak sabar, segera menarik kaosku ke atas serta segera melepaskan celana panjang dan celana dalamku. Rupanya pemanasan yang dilakukan tadi di luar bersama Trisno terlalu lama membuatnya sudah ingin untuk bersenggama. Kejantananku yang sudah menegang segera dipegangnya lalu dihisap dan dilumat ke dalam mulutnya.Kurasa dia begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku semua ditelannya sampai mentok di tenggorokannya. Kadang bijiku dihisap dan lidahnya bermain di sekujur batang kemaluanku sampai ke buah zakarku dijilatinya. Lidahnya terus bermain-main di ujung kepala kemaluanku dan menggeser-geser belahan lubang kencing kemaluanku. Rasanya… “Uuufff aakkhhh…” desahku.“Gila banget! Kamu sudah konackhh ya.. Ginnn…” erangku keenakan dan terasa geli kadang meriang (coba saja hal itu dengan pasangan anda pasti meriang itu badan). Gila juga Novi kalau sudah panas dia seperti orang di padang pasir. Habis semua kemaluanku dilumatnya, sementara kulihat dicelananya ada gumpalan cairan membasahi kain celana penutup belahan kemaluannya, seperti bulatan. Rupanya dia sudah banjir dari tadi atau bekas air mani Trisno? Penasaran aku tanya dia, “Kamuuu tadi gituan yaaa…?” tanyaku penasaran.“Emmmhh… emmhhhff…” dia tidak menjawab hanya terus melumat batang kemaluanku lebih kuat lagi. Digigitnya kepala kemaluanku pelan dan gemas, “Akkhhh… gilaaa kamuuu…” kataku. Batang kemaluanku mengeras kuat seperti besi balok. Kubiarkan dia memuaskan hasratnya melumat habis kejantananku dari ujung sampai pangkalnya. Momen ini kunikmati dan segera kubuka celana dalamnya, ternyata kemaluannya telah basah dan lembab. Saat kubelai belahannya masih terasa rapat, jadi mungkin dia belum sampai sejauh itu, pikirku.“Kamu di atas Nov…” kataku menarik badannya ke atas menduduki pinggangku. Perlahan dengan tangannya yang menggenggam batang kemaluanku mulai diarahkannya ke lubang kemaluannya. Kepala kemaluanku perlahan ditekan dengan bibir kemaluannya dan perlahan membelah bibir kemaluannya yang telah basah membuat lebih mudah kepala batang kemaluan itu menyusup belahannya.Terus Gina menekan ke bawah pinggulnya dan, “Akhhh…” erang Novi. “Enaaakkk… aduuhhh pelan-pelan, enakkk…” desahnya. “Uufff… yaa enaakk…” desahku keenakan. Pelan-pelan batang kemaluanku makin lama makin tenggelam ke dalam liang kemaluannya. “Akkkh… masuuukkk… ookkhh kontolllu… akkkggg… ennnakkkk…” erang Gina terpejam.“Gilaaa… liang kemaluan kamuuu… masih rapat Ginnn…” kataku sambil menghentakkan pinggulku ke atas dan menariknya ke bawah perlahan seperti slow motion berulang kali. Setelah sepuluh kali dengan gerakan itu, terasa telah dengan bebas dan mantap terkendali kemaluanku menyodoknya. Lama kemudian gerakan batang kemaluanku makin mantap menyodok liang kemaluan Gina.Dengan sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa henti sebanyak dua puluh kali membuat Novi berteriak sambil matanya terpejam histeris, “Aaakk.. akhhh.. akkkhh… oohhkkk… aahhh.. uufff… aduhhhh… giilllaa… aahhh… aadduuhh…” terengah Novi.Sangat bergairah dia dengan gerakanku membuatnya membalas gerakanku dengan hentakan kasar. Novi segera menghentakkan pinggulnya cepat kadang dia melakukan gerakan memutarkan pinggulnya sehingga terdengar bunyi “Brreeoott… brreettt… brreeeoott…” Rupanya telah banjir sekali di dalam liang kemaluannya tapi dinding kemaluannya tetap menjepit batang kemaluanku. “Luar biasa, gila kamuuu hot bangetttt.. Ginnn…” kataku.“Gue mauuu yang kuattt… yang kuattt nekannya ahhkkk.. yang panjang kontolnyaa… akkkhh terusss ngentotin kontolnya… akkgg…” erang Novi histeris. Kurasa Trisno juga mendengar erangan Novi karena pintu kamar tidak kututup ketika Novi masuk tapi biar saja dia terangsang, pikirku.Selang lima belas menit ternyata gerakannya makin panas saja. Habis sudah kemaluanku dihisap ditarik di dalam liang kemaluannya. Sementara badannya telah keringatan, “Aahh… aaahhkkk… uufff… ennaakk…” desah kami berdua. Kadang aku sengaja mengangkat pantatku tinggi-tinggi dan dia menekan kemaluannya makin ke bawah terus pinggulnya berputar-putar sehingga terdengar bunyi “Breeet brett brrett…” Terasa panas di sekitar batang kemaluanku.Kuat juga aku telah dua puluh menit dengan gerakan yang membuat keringat membanjir tapi sampai saat ini belum terasa juga kalau air maniku akan keluar. Biasanya yaaa dengan gerakan yang seperti biasa paling lama sepuluh menit keluar air maniku. Mungkin karena aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa kuat dari teman baikku.Yang jelas batang kemaluanku dalam keadan stabil menegang terus dan gerakanku tidak berubah. Kadang lembut dengan hentakan yang kuat dan kasar dengan gerakan memutar dan mengocokkan batang kemaluanku terasa seperti membor lubang kemaluannya dan ternyata Novi menyukai gerakan dan hentakan yang kulakukan.“Giiilaaa.. kamu kuat sekali… tumben tuh… oohh gue puaasss…” desah Novi keenakan dengan tersenyum puas. “Ya sudah lama ya Nov, nggak beginii…” desahku. Karena tidak keluar-keluar juga ini air mani, akhirnya kami kecapaian sendiri. Dalam keadaan terengah-engah keenakan kami berhenti sebentar. Akhirnya aku tanya ke dia, “Bagaimana kalau kita istirahat dulu Nov..” ternyata dia mengangguk setuju dengan muka memerah dan keringat di dahinya menetes. Aku usul lagi,“Kita keluar yukk… Nov.. kasihan Trisno… sendiri di luar,” kataku. Tanpa bertanya lagi Novi lalu melepas segera batang kemaluanku dari lubang kemaluannya. Rupanya dia juga belum tuntas dan keluar dari kamar berjalan dengan telanjang bulat. Dia keluar sendiri, sementara aku menjadi bengong. Ternyata Novi tanpa bertanya lagi keluar kamar dalam keadaan badan telanjang bulat.Gillaa! sudah konak dia rupanya. Beraninya dia telanjang bulat menemui Trisno di ruang depan. Aku tersentak, segera ke kamar mandi mencuci kemaluanku yang telah basah oleh karena air kenikmatan dari liang kemaluan Novi. Di kamar mandi aku berpikir ngapain Novi di luar bersama Trisno, tentunya Trisno terkejut dengan kehadiran Novi yang telanjang bulat di hadapannya. Setelah cukup lama di kamar mandi membersihkan diri sekitar kemaluanku. Perlahan aku keluar kamar dan berdiri di pintu. Kulihat sesuatu yang telah membuat aku terkejut. Gila! aku jadi terangsang sendiri melihatnya.Novi ternyata dalam posisi yang sangat seksi sekali. Mungkin Novi telah tinggi birahinya. Sepertinya telah terangsang penuh birahinya dan tanpa malu dan ragu lagi dia dalam posisi menungging. Dalam posisi menungging di atas kursi dalam keadaan telanjang bulat. Terlihat tubuh putih mulusnya dengan lekuk tubuhnya, bokongnya putih mulus dan pinggul yang cukup besar pinggangnya yang ramping.Bokongnya yang tinggi ke atas dan buah dadanya menjuntai keras membentuk bulatan dengan putingnya yang telah mengeras, rambutnya yang hitam dan panjang lurus sebagian tergerai kesampingnya, sebagian lagi menutupi pundaknya yang halus dengan bulu-bulu halus di sekitar pundaknya menambah seksi posisinya. Sementara tangan kiri Trisno mengusap dan membelai serta kadang meremas bongkahan pantat Novi yang sedang menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah dada Novi dengan remasan perlahan dengan jemari menjepit puting Novi.Trisno telah menarik celananya sendiri berikut celana dalamnya ke bawah di antara lututnya. Batang kemaluannya terlihat menegang keras dan besar dengan bulu-bulu kemaluan yang berwarna hitam. Sedangkan kepala kemaluannya berwarna merah dengan diameter ukuran botol Aqua 600 ml.Ukuran batangnya panjang 23 cm, diameter batangnya 6 cm. Terlihat kepala kemaluannya tengah dicium-cium oleh bibir Novi. Novi ternyata sedang asyik menciumi kepala batang kemaluan dan belahan air kencingnya. Dengan posisi menungging, dalam keadaan telanjang bulat, perlahan-lahan mulut itu menelan kepala dan batang kemaluan itu. Hampir tidak muat mulut Novi menelan kepala itu. 


Mulutnya harus membuka selebar-lebarnya dahulu baru dapat mengulum batang kemaluan Trisno. Perlahan dan tak lama kemudian terlihat kepala Novi naik turun ke atas ke bawah dan kadang lidahnya menjilati batang kemaluan Trisno yang besar.“Aahh Gooddhhh…” desah Trisno terpejam keenakan. Sementara Novi hanya mengerang karena tangan Trisno terus memberi remasan di sekitar kemaluannya. Terlihat tangan kiri Trisno menyusup dari bawah badan Novi dan berhenti jemarinya ketika berada di belahan selangkangan paha Novi. Jarinya bergerak membelai belahan kemaluan Novi yang telah basah. Setelah kurang lebih lima menit menyaksikan adegan yang mendebarkan jantung, perasaanku berdebar kencang karena terangsang.Aku benar tidak sabar melihat adengan itu. Kemaluanku mengeras kembali malah lebih keras dari yang tadi pada saat bersenggama di dalam kamar. Dalam keadaan telanjang bulat dengan batang kemaluan menegang aku menghampiri mereka. Kulihat mereka kaget, “Oopppss…” kata Trisno kaget. “Sorry gue nggak tahan…” kataku. Tanpa permisi lagi kuambil posisi di belakang bokong Novi yang polos dan dengan berjongkok di belakang Novi, mulutku langsung menjilati kemaluan Novi.Ternyata Trisno hanya tersentak sedikit tapi dia terus malah mengangkangkan kakinya lebih lebar sehingga belahan kewanitaan Novi itu lebih terkuak membuka, sehingga klitorisnya terlihat dan segera kujilati klitorisnya dan kumainkan lidahku di sekitar klitorisnya. “Aakkhh emhhff ahhh mmhhh aauufff… ahh…” desah Novi dengan kepalanya yang makin cepat bergerak naik turun di selangkanganku. Sementara tangan keduanya telah meremas buah dada Novi. Terus kumainkan belahan liang kemaluannya dan kadang lidahku menerobos masuk ke dalam belahannya terus mengkilik-kilik sekitar klitorisnya yang terlihat memerah.“Emmhhpp… emmppphh… ahhh…” dia mengerang keenakan. Kurasakan dia menggerakan pinggulnya dengan irama dangdut, yaitu menggerakkan perlahan bokongnya serta meliuk-liukan badannya dan berkedut-kedut liang kemaluannya, “Emmfff… mmmbhh…” kadang badan Novi di angkat ke atas dengan cara menekan buah dada Novi ke atas. Ketika itu bibir kami berdua saling berpagutan desahnya tidak tahan lagi dan terus tangannya mengarahkan kepala kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya dan perlahan,“Ahhkkk… aah ahhh… oohhh… ennaakknyaaa…” erang dan merintih dalam kenikmatan kemaluanku masuk perlahan. Tak lama batang kemaluanku dalam hitungan detik tenggelam sudah di dalam liang kemaluan Novi yang telah basah dan hangat dinding liang kemaluannya. “Aahh… aahhh… aahhkk… dorong yang kerass.. ahk yaaa… aahkkk dorong terusss…. yyaa… ahkk tekan yang dalammm… eennaakhh…” rintih Novi sambil terus mengikuti gerakan dorongan pinggulku yang menghentakkan batang kemaluanku seluruhnya ke dalam lubang kemaluannya.“Bleeppss… sleepss… bleebss… slleeppss bblleppss… slleppsss…” “Aahhh… aahhh aahh eenaaknya… kamuuu… gilaa luaarr biasaa… enakkk ngentotin kamu Giinnn… akkhh…” erangku kenikmatan terasa hangat batang kemaluan. Dengan posisi kuda-kuda yang sangat mantap kakiku terasa menapak bumi tidak bergeser dalam menggerakkan pinggulku maju mundur sehingga pusat tekanannya dapat kupusatkan kepada batang kemaluanku yang terus menggenjot atau menggelosor keluar masuk belahan liang kemaluannya.Dengan gerakan seperti menyalurkan tenaga dalam maka nafasku dari seputar perut kuatur semua gerakanku sehingga gerakan yang terjadi bukan melalui pikiran tapi telah digerakkan secara otomatis melalui sekitar pinggulku nafasku perlahan dalam satu kali tarikan nafas, aku dapat menghujamkan kemaluanku sebanyak tiga kali atau bisa sampai tujuh kali. Pada saat melepas nafasku, keluar gerakan kulakukan berputar sekitar pinggulku, sehingga otomatis batang kemaluanku melakukan gerakan berputar dua atau berkali-kali di dalam liang kemaluannya.“Aahkkk… akhh… gilaaa… gilaaa… akkhhh… akhhh… gilaaa… enakk… enaakk… ahhh… uuuff… adduhh… enaknyaaa… aaookhhh…” Novi merintih dan mengerang. Trisno melihat kepadaku dengan pandangan tidak percaya kalau aku dapat melakukan gerakan seperti itu yang membuat Novi kelojotan dan bergetar seluruh persendian badannya. Baru tahu dia, pikirku tersenyum kepadanya dan rupanya membuatnya menjadi terangsang.Kulihat matanya saat itu terbelalak ketika melihat batang kemaluanku keluar masuk teratur dengan nafas yang teratur juga. Batang dan kepala kemaluannya memerah dalam cengkeraman tangan Novi. Batangnya makin lama makin mengeras, karena Novi makin lama dia tidak dapat mengcengkeram diameter batang kemaluan itu.Novi makin mempercepat gerakan tangannya menarik dan melakukan gerakan memutar atau seperti memelintir batang itu. Ternyata Novi hanya tahan sepeluh menit di dalam menghadapi adukan batang kemaluanku yang mengamuk di dalam liang kemaluannya hingga dia melenguh dalam rintihan, “Aahhh… aakkhhh… ooohhhh gueee keluaarr…” badannya bergetar hebat dan matanya terpejam dan mulutnya terbuka menganga lebar.Trisno terpaku memandang Novi yang ejakulasi dengan badan yang bergetar dan akhirnya Trisno rupanya tidak tahan melihat keadaan yang ada di hadapannya dan yang juga terjadi pada batang kemaluannya. Sehingga matanya membelalak dan lalu terpejam, “Aahhkk aaahhh… ahhkkk…” keluar air maninya di dalam genggaman tangan Novi. Air mani itu meleleh di jari-jari Novi. “Ha.. haa haa…” aku tersenyum penuh kemenangan.Kalah lama dia karena aku sendiri belum apa-apa saat ini. Setelah Novi mengelap tangannya dengan tissue basah, kutarik dia untuk gantian duduk di atas pangkuanku. Dengan posisi saling berhadapan kemaluanku menghujam kembali ke dalam liang kemaluannya dan gantian dia yang bekerja dengan gerakan memutarkan pinggulnya dan gerakan memaju-mundurkan bokongnya dan kadang kurasa liang kemaluannya berdenyut-denyut seperti menghisap batang kemaluanku. Rupanya dia ingin membuatku keluar juga air maniku.Setelah lebih kurang sepuluh menitan dia membuat batang kemaluanku kerja keras. Kulihat dia juga telah mau keluar lagi mengerang. Dia, “Aahhkk… akhh ahhh gue mauuu keluaarrr… lagii… samaa-samaaa kamuuuu keluarrr jugaa… yaaa…” erang Novi. “Aahhh yyaaa barenggg Nov… guee juga ampirrrr… keluarr… aahhkk aakkhh… yaakkk keluuaaarr… ahkkk akhh…” erang Novi dan aku bersamaan, “Aahhh… giilaa…. eenaakk… puasss gueee,” rintih Novi. Keluar sudah dan tuntas birahi yang menghimpit dan menggunung di dada ini. Ada barangkali lima semprotan air maniku keluar membasahi seluruh rongga dalam liang kemaluannya sampai akhirnya kulepas batang ini. 

Puas sekali. Setelah berbenah diri, mencuci dan membersihkan bekas-bekas yang ada dan ternyata kami telah memakai ruangan itu selama tiga jam dan habis total cuma Rp. 375.000 untuk semua all in, siiplah.

Body Semok Rekan Satu Kantor


Aku adalah seorang pegawai sebuah perusahaan di Aceh. Aku sudah menikah sejak tahun 2014, dengan seorang wanita bernama Mery. Agen Situs QQ

Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita bernama April yang menjadi teman selingkuh ku untuk beberapa waktu.Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah kalau diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, bisa diambil kesimpulan apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, teman selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, melainkan “teman” dari aplikasi media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya banyak banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya terpaksa ikut perintah suaminya. April (Dalam suatu kesempatan, April bertemu dan langsung memohon agar hubungan kami jangan disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang seperti itu. Sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi)Pertengkaran dengan istriku tidak bisa dielakkan. Aku hanya mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali , dan memastikan itu hanya coba2 dan tidak akan pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak bisa dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah keluarga besar. Berabe. 


Akupun terpaksa pindah ke tempat kos karena istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan seperti ini, aku pun berusaha mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di rumah mereka.Adalah rekan kerjaku sejak tahun 2016 kemarin, bernama Rama, seorang wanita kelahiran medan berdarah batak. Rama ini seorang alpha-woman-type, artinya keras kepala dan cenderung egois. Awal mula kehadirannya saja sudah langsung nyuruh2 orang lain jelasin peraturan/SOP ke dia, padahal jelas orang lain itu (aku) jauh lebih lama bekerja disini.Soal perawakan, Rama tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus malah di bagian depan. Parahnya, Rama lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Makanya di usia nya yang menginjak 30 tahun ini, aku paham kenapa pacarnya mutusin dia. Padahal kalau memakai make up, Rama dapat kelihatan lebih menarik.Kami sudah setim hampir 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun urusan personal sudah sering kami bahas. Makanya ketika dia tahu aku bertengkar dengan Mery, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau sudah pake gaya begini, mendingan dijawab dengan serius atau langsung cabut, sebelum diajak debat yang ujungnya ngabisin energi.Akupun menerangkan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun keluar dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku menceritakan kasusku, adalah hari dimana Rama sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak banyak dan mampu kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Sangat mempengaruhi output dan kinerja.Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, gampang saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, setidaknya rekan kerjaku tidak memusuhiku.Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi itu merepet dan memaki ku atas tindakan ku kepada Mery. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya sampai bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya bisa bilang maaf berulang kali. Siangnya, suasana sudah mulai berubah karena dia mulai bertanya di mana aku tinggal. 

“sesekali di kantor” jawabku. “hah, tidur dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 itu kalo dijejer bisa buat tempat tidur. Yang penting punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo tinggal di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede itu menyenangkan <<< korupsi. Kami pun kembali fokus ke kerjaan masing2.Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya kembali menghangat. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya.Rama  : Kok bisa lah kau gituin dia Kev?
Aku : bah, masih belum puas?
Rama : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian (red:laki2) kek ga ada puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
Aku : Ini mau digimanain lagi coba? Aku kan dah minta maaf juga. Penyesalan kan selalu datang telat, kalo di awal kan namanya pendaftaran.Berkat perkataan cuek ku, aku berhasil membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin karena aku belum “menyentuh” wanita selama 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Rama membuat nafsuku tidak stabil. Wanita rekan kerjaku selama ini yang kuliat biasa saja, bahkan cenderung tidak menarik perhatianku, membuat insting lelaki ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya sambil tersenyum.Rama kaget dan langsung menarik tangannya. Aku kembali mengeluarkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berkata apa2. Rama langsung merespon “segitu pengennya ya?”, yang langsung kujawab “udah hampir sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Rama langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh Rama. Bukan pelampiasan, kau tempat aku mencurahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, berharap ini tidak jadi pembantaian umum.Rama langsung menjawab “sama aja kampret” dan kembali menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebenarnya aku sudah di zona selamat karena berhasil mengalihkan pembicaraan kasus ku ke mesumku. Namun, sekarang otakku dipenuhi pikiran mesumku. Aku ingin bersetubuh. Tepatnya, aku ingin memasukkan alat kelaminku ke lubang kenikmatan Rama. Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Sadar aku memperhatikan dirinya, Rama balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”Pikiranku langsung cepat bereaksi. Rama adalah seorang alpha-type, dia ga akan segampang itu peduli, meskipun kepada rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Rama sudah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku harus mencoba, batinku berkata.“Enggak. Aku cuma mau pijet2 badanmu aja” sergahku sambil mengarahkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Rama sedikit berteriak “apaan seh?” sambil menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Rama langsung melotot tajam sambil berkata “Kev, aku marah. Lepasin”.Taruhanku sepertinya salah. Tapi otakku masih dipenuhi pikiran mesum. Dengan sedikit tercekat, aku mengeluarkan kata2 “Ram, tolong aku Ram” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk melepaskan tangannya. Rama menjawab tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Ram, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan penuh harap sambil tetap memegang tangannya.Rama terdiam sejenak. Disaat seperti ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin juga kau deh” sambil menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, sedikit membelai, berharap semoga rangsangan ini sampai. Rama tidak berkata apa2. Rama diam, seperti terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan memeluk Rama seraya berkata “Makasih ya Ram”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang ingin segera kutuntaskan. Rama berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode untuk mengikutiku ke ruang kesehatan. 


Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, hanya ada tempat tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering dipakai untuk tempat istirahat ataupun tempat kongkow. Dan seperti biasa, kunci ruangan ini selalu tertinggal di dalam. Mungkin memang ada pegawai atau pejabat lain yang memakai nya seperti yang akan kulakukan. Tapi itu bukan urusanku.Rama pun masuk. Aku langsung mengunci pintu dan mendekap dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku membelai area wanita nya dari luar celana hitamnya. Kali ini Rama tidak bisa terdiam. Suara lirihan kecil mulai terdengar di telinga kiriku. Rama langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berusaha memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau juga menginginkan hal ini. Kau juga merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Rama mulai tak teratur dan terlepas. Desahan tertahan keluar dari mulutnya, yang memancing ku untuk meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, hingga Bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku sekarang bergerak di leher kiri Rama, tangan kananku memilin dan meremas apa yang dapat di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku yakin Rama sudah lupa dengan janji ku (janji yang mana? hahaha)Kunjungilah situs permainan online yang dapat memberikan penghasilan tambahan di userbolaKudorong pelan Rama ke arah meja kerja dokter. Rama mengerti dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Rama, kulepaskan celana dalamnya sehingga liang kenikmatan yang sudah basah itu terpampang di hadapanku. Rama terkangkang pasrah di hadapanku, hanya kemeja yang terbuka separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya saat ini. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Rama. Sepertinya Rama juga mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku ketika cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku.Aku menurunkan celanaku. Kuhisap kembali lidah Rama sambil melepaskan Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?”. Rama menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Rama akan membantu ku keluar kali ini. Tangannya menggenggam kontolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku harus membantu Rama juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku dipenuhi kenikmatan duniawi itu. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Kutatap mata Rama, kami kembali berciuman, dan Rama kembali menggigit pundakku.Kami saling menyangga dan mengkait ketika aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dibalas dengan baik oleh goyangan Rama. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Rama pun sepertinya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Rama aku rasa dapat menjelaskan keadaan kami pada orang yang mungkin sedang tepat ada di luar ruangan. Aku tidak peduli. Rama sekarang terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu kembali tempo tadi. Rama semakin belingsatan. Tangan kiriku menekan klitorisnya. Gerakan Rama semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.Kenikmatan ini ekstasi bagi kami. Rama sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Aku hampir keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Rama sudah seperti kehabisan napas, deritan meja makin keras, aku mulai teriak, teriak kenikmatan yang kulepaskan seketika cairanku mengisi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada.Rama bangkit duduk dan merangkul leher ku, mencium ku, dan berkata “Enak sayang”. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku memakai kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung mengambil tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Rama. Rama sedikit merasa geli ketika kusentuhkan tisu itu ke vaginanya. “Padahal tadi niatnya cuma pake tangan. Aku malah mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot juga kita ya” Ujarnya sambil tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berkata “Lain kali di tempat tidur yok Ram. Mau?” . Rama hanya tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas memakai pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat pengalaman pertama kami, dengan disertai rasa was was dan teliti agar tidak ada bukti yang tertinggal.

Jumat, 10 April 2020

Berbagi Istri


Satu kisah benar sebagai teladan kepada pasangan suami isteri yang pada saat ini sudah kehilangan kehangatan,ghairah dan nikmat bersama suami/isteri. Sudah semula jadi kejadian lelaki/suami itu dimana akan tiba saatnya bilamana dia sudah tidak merasa ghairah untuk bersama isterinya lagi. Tidak perlu dibincangkan disini mengapa semua ini berlaku,yang menjadi isu disini ialah bagaimana kita mengembalikan keghairahan dan kenikmatan ketika kita bersama2 dulu waktu mula2 berumahtangga. Agen Situs QQ

tulah akikat kehidupan sex yang telah aku sendiri lalui. Bertahun lamanya sex dalam rumah tangga menjadi pudar dan tak berseri lagi. Apa lah lagi yang boleh dibuat VCD menjadi tontonan untuk memberikan perangsang bagi menghidupkan kembali rasa ghairah dan membangkitkan nafsu sex.Oleh kerana terlalu banyak menonton VCD,timbullah dan terbayanglah dalam fikiran akan nikmat kepuasan jika isteri sendiri yang menjadi pelakonnya. Daripada melihat pelakon lain yang beraksi lebih menghairahkan dan menghangatkan jika isteri sendiri yang berlakon. Inilah punca yang memulakan semua cerita yang diceritakan disini. Aku membayangkan dalam fikiran isteri main dengan lelaki lain dan dengan hanya membayangkan sahaja aku sudah dapat merasakan kepuasannya. Bagaimana jika benar terjadi,tentulah suatu yng paling istimewa dapat aku rasai dan kecapi. Tak dapat aku gambarkan dengan kata2 

Semua telah dirancang dengan teliti. Bukan mudah hendak mendapat peluang dan kesempatan melihat isteri main dngan lelaki lain. Ini adalah pertama kalau kalau jadi aku akan dapat melihat dengan kata kepala sendiri isteri main dengan lelaki lain. 

Semua telah dirancang dengan teliti. Bukan mudah hendak mendapat peluang dan kesempatan melihat isteri main dngan lelaki lain. Ini adalah pertama kalau kalau jadi aku akan dapat melihat dengan kata kepala sendiri isteri main dengan lelaki lain. 


Temannya merangkak keisteri aku yang sedang berbaring. Isteri aku faham sekarang tiba pula giliran dia memainkan peranan. Isteri aku yang sudah hanyut dalam keghairahan itu mencapai konek teman nya dan terus menghisapnya dengan penuh romantis sekali. Aku sudah berpesan padanya supaya hisap konek lelaki dengan perlahan dan penuh romantis. Jangan nampak gelojoh. Isteri aku terus menghisap konek temannya sambil tangannya memainkan telurnya. Temannya mendengus dan mengerang kecil, air mazinya terkeluar dan isteri aku mengaku dia dapat merasakan nya dan dia terus hisap dan menelannya.Mungkin temannya tak tahan diperlakukan begitu oleh isteri aku, dia pun menarik cepat2 koneknya dari mulut isteri aku. Dia mencium dan menjilat pula indah isteri aku. Isteri aku berair lagi dan pantatnya memang kebasahan betul.Lelaki tadi sudah tak dapat tahan agaknya dia terus menindih isteri aku, memegang koneknya dan menusuk kelubang indah isteri aku. Isteri aku benar2 hanyut. Tenggelam dalam nikmat nafsu yang bergelora. Lupa dia pada segala2nya. Lupa dia yang sebelum ini dia keberatan untuk terjerumus dalam aktiviti sebegini. Diri dia sudah dikuasai nafsu sepenuhnya.Isteri aku tak dapat ceritakan sebenar nya apa yang berlaku bila temannya mula mula menusuk koneknya kepantat isteri aku kerana dia benar2 hanyut dalam keghairahan dan tak sedar apa yang berlaku.  Setelah menyorong tarik ,masuk dan keluar indah isteri aku,teman nya dah tak tahan benar dan dia benar2 hendak terpancut dan dia berbisik ditelingga isteri aku.  Katanya, ”sayang,abang dah nak keluar ni,nak lepas kat mana?” Isteri aku yang sedang dalam kegahirahan yang amat sangat itu menjawab,”lepas kat dalam,bang”. (Isteri aku baru lepas period dan waktu itu adalah waktu selamat). Temannya puas mendengar jawapan isteri aku dan menambahkan kelajuan tusukannya. Dua2 sudah lupa segalanya.  Masing2 dalam rasa keghairahan yang teramat sangat.  Nafsu telah menguasai mereka berdua.  Mereka dipuncak kepuasan yang teramat sangat.  Akhirnya lelaki itu membenamkan koneknya sedalam mungkin kedalam indah isteri aku dan melepaskan pancutannya. Isteri aku tersentak dan terangkat punggungnya menahan kesedapan yang tak terhingga. Teman nya rebah menindih isteri aku dan mereka berkucup kepuasan.Temannya kebilik air membasuh dan isteri aku terus memakai panties nya.  Aku dah berpesan dari awal lagi, kalau dia sanggup main dengan lelaki lain dan sampai pada tahapnya bila lelaki itu hendak terpancut air maninya dan pada ketika itu jika isteri aku sanggup membiarkan lelaki itu terpancut didalam pantatnya, dia tidak boleh membasuhnya.  Biarkan didalam dan terus pakai panties. Kerana aku ingin lihat buktinya. Nampak nya isteri aku ingat akan pesanan aku itu.  Temannya keluar dari bilik air dan bertanya dengan hairan mengapa isteri aku tak pergi membasuh.  Dia dengan selamba menjawab,”nak bawak balik buah tangan untuk suami”. Temannya tersenyum mendengar jawapan itu. Itu lah kisah pengalam pertama kami.  Kali pertama aku main dengan isteri orang dan kali pertama juga isteri aku main dengan lelaki lain. Sayangnya aku tak dapat melihat aksi mereka.Aku dan isteri sanggup membuat aktiviti ini hanya semata2 kerana terpengaruh kepada adegan2 dalam vcd porno yang pernah kami tonton. Aku ingat lagi pertama kali bila aku menyuarakan niat aku hendk melihat isteri aku main dengan lelaki lain. Tentulah dia membantah. Lama kelamaan aku berjaya memujuknya untuk mencuba. Itu lah ceritanya bagaimana kami boleh terjerumus dalam hubungan sex sebegini.Isteri aku akhirnya mengaku dia pun sedap dan puas bila main bersama teman nya itu. Aku pun mencadangkan pada nya untuk main lagi dengan syarat kali ini aku nak lihat sendiri. Dia setuju dan ini lah yang sebenarnya yang hendak aku ceritakan disini bagaimana kami boleh sampai hingga kesini.Balik kepada mukadimah diatas tadi, maka sampailah hari dan saat yang ditunggu2. Peluang melihat isteri main dengan lelaki lain. Aku kenal lelaki ini didalam internet juga.  Setelah aku pasti dia boleh dipercayai dan merupakan calon yang sesuai aku pun berikan nombor talipon kami untuk dia hubungi dan berkenalan dulu dengan isteri ku  Mereka saling berhubung talipon selepas itu dan topik perbualan mereka sudah termasuk soal2 sex. Nampaknya merka(isteri ku dan temannya) mesra dan serasi.Aku pun merancangkan dengan teliti. Masa dan tempat yang sesuai harus ditentukan dulu.  Setelah semuanya beres aku berpesan pada isteri aku bagaimana dan apa kah yang boleh dan tak boleh dilakukan semasa bersama nanti. Aku merancangkan supaya mereka berdua dapat bersama semalaman. Aku membeli baju tidor,bra dan panties baru untuk isteri aku bagi meraikan malam yang penuh istimewa ini. Baju tidor putih yang tentunya jarang dan amat seksi sekali dengan satu set bra dan panties warna hitam.Tibalah hari dan saatnya. Lelaki tadi sudah book satu bilik dan menunggu didalamnya. Seperti yang dijanjikan aku sampai dibilik nya jam 8.45 malam. Sampai dihadapan pintu bilik aku menekan loceng. Isteri aku sembunyi dibelakang. Dia merasa gementar dan amat berdebar untuk bertemu teman barunya. Maklumlah selama ini hanya berbual melalui talipon saja. Belum pernah tengok muka. Entah macam mana orangnya. Takut dan berdebar.Pintu dibuka dan nampak lah lelaki tadi. Isteri aku terkejut dan terkedu kerana tak seperti yang dibayangkannya. Walau apa pun kami berjalan masuk. Aku terus duduk dikerusi dan isteri di atas katil. Oh ya,kami saling bersalam dan memperkenalkan diri sewaktu dimuka pintu tadi.Kami berbual2 sebentar. Aku diatas kerusi dan mereka berdua diatas kati berdua. Seperti dirancangkan isteri aku membawa beg yang dibawanya kebilik air. Dalam beg itu lah ada pakaian tidornya yang baru dibeli itu. Isteri aku ingat rancangan awal kami dan terus memangil teman barunya kebilik air. Terdengar suaranya memanggil dari bilik air,”bang,mari kejap”. Aku pura2 tanya,”abang yang mana?”. Isteri menjawab,abang yang baru la”. Aku tersenyum dan teman nya berjalan kebilik air. Aku tak tahu apa yang sebenarnya ber aku. Tetapi rancangan awal aku ialah bila didalam bilik air aku mahu mereka bercium dulu sepuas2nya dan akhirnya meminta temannya membuka semua pakaiannya. Setakat itu saja dan kemudian temannya akan keluar semula dimana isteri aku menggenakan pakaian tidornya.Aku tak tahulah apa sebenarnya yang berlaku diantara mereka. Tetapi yang aku tahu aku kerasa amat terangsang dan ghairah sekali bila membayangkan apa yang mereka berdua sedang buat. Sekejap lepas itu lelaki itu pun keluar semula dan kami berbual2 lagi. Selepas itu keluarlah isteri aku dengan pakaian tidor nya yang teramat seksi pada pandangan aku. Baju tidor berwarna putih dan jelas terlihat didalamnya bra dan panties yang berwarna hitam. Nafsu aku teramat2 terangsang hingga tak tahu nak cerita bagaimana perasaan aku waktu bila melihat isteri aku dengan pakaian tidornya yang seksi dilihat oleh teman barunya dan aku memahami benar isteri aku ini akan disetubuhi sepuas2nya oleh teman barunya ini.Terkeluar kata2 dari mulut aku,”ni yang abang tak tahan ni. Rasa nak bawak balik rasanya. Jealous abang macam ni”. Isteri aku dengan selamba terus duduk betul2 disebelah temannya dan berkata,”ha…jangan mengarut. Dah janjikan nak bagi peluang pada kami,saya tak kira,malam ini saya adalah hak abang baru saya ini. Abang yang rancangkan semua ini. ”Isteri aku berani cakap macam tu sebab mereka dah berhubung lama dengan talipon dan sudah berjanji akan main puas2 bila dapat bersama nanti.Sebenarnya dalam hati aku yang waras ,memang aku jealous,tapi kerana nafsu aku turutkan jugak rancangan asal kami.Kami terus berbual2. Sambil itu isteri aku sudah rasa keghairahan agaknya terus memegan tangan temannya dan megusap2nya. Aku dah tak sabar lagi nak lihat isteri aku main dengan temannya terus berkata,”abang nak kena balik ni, kalau boleh abang nak tengok la apa yang selama ini abang nak tengok”. Isteri aku faham dan ingat rancangan asal kami. Dia mulakan langkah dengan mencium pipi temannya. Temannya juga faham dan sememangnya dia kena lakukan juga aksi sek dengan isteri aku supaya lagi cepat selesai lagi cepat lah aku boleh balik dan dapat lah mereka berdua saja menikmati masa bersama hanya mereka berdua saja.Mereka sekarang bercium,berkucup mulut,saling bertukar dan menghisap lidah. Aku dapat saksikan sekarang didepan mata aku sendiri aksi sek isteri aku. Mereka berkucup begitu kusyuk sekali maklumlah dah pernah membuat phone sex sebelum ini agaknya. Temannya membaringkan isteri aku dan terus menggomolinya dengan penuh bernafsu sekali. Apa yang aku
ingin sangat lihat dah berlaku didepan mata aku. Isteri aku seperti jatuh cinta dengan teman baru nya ini. Sungguh asyik dia melayani adengan2 sex dari temannya tanpa sedikit pun dia menoleh kepada ku. Adakah dia benar2 dalam keadaan bernafsu atau pun dia sudah jatuh hati pada teman barunya ini dan dah tak hiraukan aku lagi atau pun dia ingin membalas dendam kerana aku yang ingin sangat lihat dia main dengan lelaki lain dan sekarang masanya dia benar2 main tanpa pedulikan aku lagi. Aku masih diatas kerusi. Mereka masih bergomol dan bergumpal. Agak ganas juga aksi mereka. Habis satu kati mereka berpusing. Sekejap isteri diatas dan sekejap isteri dibawah pula. Adengan mereka setakat ini hanyalah berkucup,meraba ,menghisap
dan meramas. Aku yang melihat terasa pedih konek kerana konek aku sudah tegang didalam seluar.Aku lihat temannya berbisik sesuatu ditelingga isteri aku dan isteri aku kelihatan tersenyum. Dia bangun dan duduk diatas kasur itu. Teman nya menarik baju tidornya dari kaki dan terus melurutnya keatas kepala untuk menanggalkannya. Sekarang isteri aku sudah tidak berbaju lagi. Temannya terus membaringkan dan mereka sambung semula aksi mereka. Kali ini teman nya lebih bebas menerokai tubuh isteri aku kerana dia hanya tinggal bra dan panties saja.Inilah kali pertama dapat aku lihat lelaki lain mencium, mengusap, meramas,menghisap mulut,pipi,leher,dada,paha dan perut isteri aku. Sebenarnya temannya ini meratah hampir keseluruhan tubuh isteri aku. Aku rasa aku dah terpancut didalam seluar melihat aksi mereka.Isteri aku bangun dan membuka sendiri tali branya dan mencampakkannya ketepi katil. Temannya yang melihat terus turun katil,berdiri dan membuka habis pakaiannya tanpa bantuan isteri aku. Sekarang isteri aku tinggal panties saja lagi manakala temannya berbogel habis. Isteri aku dan aku sendiri terus fokuskan pandangan ke konek temannya. Tegang teramat tegang tetapi saiznya kecil daripada aku. Dalam hati aku terasa juga bangga kerana dah dua lelaki bersamanya tetapi dua2 konek kecil| daripada aku. Temannya naik semula kekatil dan menghampiri isteri
aku. Isteri aku memegang konek temannya dan terus memasukkan kemulut sambil temannya duduk berlutut. Sungguh menghairahkan permandangan ketika itu hingga tak dapat nak aku luahkan dengan kata2 melihatkan isteri aku dengan penuh romantis membelai,mengucup dan menghisap konek temannya. Aku sesungguhnya hilang pertimbangan dan tak dapat berfikir
lagi kerana diri sudah dikuasai nafsu hanya dengan melihat aksi isteri aku dengan temannya. 


Sepanjang adengan mereka dari mula hinggalah saat itu,tidak sekali pun isteri aku menoleh kepada aku,hanya teman nya saja sesekali menoleh meminta kepastian. Dan setiap kali dia memandang aku akan membalas dengan senyum dan memberi isyarat yang bermakna “go ahead. . carry on”.Isteri aku nampaknya bernafsu sekali menghisap konek temannya. Nampak penuh bernafsu dan kelihatan seperti gelojoh dan rakus. Sudah lupa dia pada pesan aku supaya hisap dengan penuh romantis. Tahulah aku yang isteri aku sudah benar2 hanyut tenggelam dalam keghairahan nafsu sexnya.Temannya mengambil giliran memainkan peranan dan embaringkan isteriaku. payu dara isteri aku ditujuinya . Diusap,diramas,dicium dan dihisapnya. Sesekali mereka berkucup mulut dan kelihatan pada aku sesekali ada juga temannya membisikan sesuatu ketelingga isteri aku.Mereka benar2 hanyut dan lupa diri. Tenggelam dalam nafsu yang bergelora. Temannya menarik panties isteri dan melurutnya turun kekakiperlahan2 dan sambil itu mulutnya ikut turun mencium perut,pusat dan terus ketundun indah isteri aku. Panties isteri aku sudah ditanggalkannya, dipegangnya dan diciumnya panties itu sebelum mencampakkannya ketepi. Isteri aku tersenyum padanya. Temannya melihat dan memfokuskan pemandangannya kepantat isteri aku. Ditenungnya lama juga,mungkin menikmati keindahannya kerana sekarang dia sudah benar2 dapat merasainya setelah sekian lama hanya berhubung dengan talipon sahaja.Dia ternampak tak sabar dan terus mencium tundun indah isteri aku. Dibawa lidahnya turun kealur indah isteri aku. Mata isteri aku dah terpejam dan kepala nya kelihatan berpaling sekejap kekiri dan sekejap kekanan. Dengan keadaan isteri aku yang terbaring terlentang itu,temannya bebaslah menerokai segenap inci tubuh isteri aku. Habis satu tubuh isteri aku dicumbuinya dan diciumnya.Tibalah masa dan saat yang ditunggu2. Temannya menindih tubuh isteri aku. Kedudukan mereka tidak bersesuaian dengan kerusi yang aku duduk waktu itu. jadi aku tak boleh nampak konek temannya mengesel2 indah isteri aku. Jadi aku pun bangun dan berjalan ketepi katil berdiri betul2 dibahagian kaki mereka. Dengan itu dapatlah aku lihat nanti konek temannya memasuki indah isteri aku. Mereka suda tak pedulikan aku lagi. Mereka mungkin tak sedar pun aku berdiri dihujung kaki mereka kerana mereka berdua sememangnya benar2 hanyut dan tenggelam dalam nafsu yang menggila.Temannya memegang koneknya dan menggesel2kan kelubang indah isteri aku. Aku dekatkan kepala aku sehampir mungkin kelubang indah isteri aku dan konek temannya itu. Baru lah aku nampak yang indah isteri aku benar2 teramat basah dan kembang sekali. Aku rasa nak terpancut dalam seluar waktu itu. Puas menggesel2kan dan bermain2 disitu dia terus meletakan koneknya betul2 didepan pintu lobang indah isteri aku. Setelah itu dimasukkan nya perlahan. nampak mudah sekali kerana indah isteri aku terlalu berair dan terlalu kembang kerana
keghairahannya yang amat sangat. Isteri aku sendiri aku tahu lah pada waktu itu pantatnya berair dan kembang sekali. Mudah lah bagi temannya masuk. Ditujahnya indah isteri aku dengan laju sekali. Isteri aku menggerang tanpa segan silu lagi. Terpancul dari mulutnya,”sedap bang…laju lagi bang. ”Temannya memang hebat. Koneknya keras sekali dan dia boleh bertahan lama(makan ubat aku agak). Puas diatas,mereka bertukar posisi dengan isteri aku pulak diatas. Waktu ini isteri aku dan temannya dah tak kisah lagi aku berada dimana. Mereka hanya asyik dengan aksi mereka saja. Puas isteri aku diatas,mereka buat 69 pulak. Masing2 mencuci senjata pasangan masing2. Puas mencuci dan melayani pasangan masing2 mereka buat doggie pulak. Lama mereka bermain. Memang lama betul. Handal betul teman isteri aku ni. Entah berapa kali isteri aku terpancut pun tak tahu. Yang aku tahu setiap kali temannya menujah pantatnya mesti kedengaran bunyi yang biasa kita dengar bila indah yang basah benar ditujahi oleh konek lelaki.Agaknya kerana lama dan dah tak tahu lagi apa aksi yang hendak dibuat,temannya menoleh kepada aku dan bertanya,”tak nak join ke?”.Aku pun apa lagi,terus membuka semua pakaian aku dengan gelojoh sekali dan terus naik kekatil bersama mereka. Isteri aku nampaknya tak berapa gembira bila melihat aku nak join mereka. Agaknya aku ni kacau daun agaknya.Kami sama2 menggomoli isteri aku hingga tercunggap dia kami buat. kami bekerjasama membuat apa saja untuk memenuhi kepuasan isteri aku. Aku dah tak tahan sangat terus mengambil posisi dan memasukan konek aku ke lobang indah isteri aku yang dah longgar kerana terlalu kembang. Tak lama,sekejap saja aku dah terpancut atas perut isteri aku. Bila dah terpancut aktiviti terhenti dengan sendirinya kerana isteri aku terpaksa kebilik air untuk memcuci. Nampak benar dia tak berapa suka jadi begitu. Temannya masih hebat. Koneknya masih tegang.selesai isteri aku membasuh,aku pula kebilik air untuk mencuci. Setelah siap aku kenakan pakaian dan duduk diatas kerusi semula. Isteri dan temannya masih diatas diatas katil berbogel. Aku terasa seperti merosakan kegembiraan mereka lalu meminta diriuntuk pulang.Sebelum pulang aku mencium dulu isteri dan berpesan padanya yang aku akan datang ambilnya semula jam 7. 30 pagi esok. Isteri aku mungkin sedar sepenuhnya dan kembali waras terus mencium aku balik dan berkata,”terima kasih abang kerana membenarkan saya bermalam bersama abang baru ni”. Saya senyum dan berpesan pada temannya,”tolong jaga isteri saya dengan baik,she’s yours tonight,please take good care of her and enjoy your night”. Dengan itu aku pun berjalan keluar bilik dan selepas pintu ditutup kedengaran ia dikunci. Entah apa yang akan berlaku seterusnya…bersambung lagi…. bila aku sampai keesokan paginya dan cerita dari
mulut isteri aku bagaimana mereka menghabiskan masa semalaman bersama.Malam yang menyeksakan berlalu juga akhirnya. Aku bergegas semula ke Hotel penginapan mereka. Tepat jm 7. 30 pagi aku membunyikan loceng pintu. Teman lelaki nya berpakaian biasa membuka pintu dan tersenyum menyambut aku. Aku berjalan kedalam dan ternampak isteri sedang menyandar dihujung katil dengan hanya berkemban tuala. Ternampak juga pada aku dia memakai panties hitam bila dia mengubah kakinya.Aku bertanya pada teman lelakinya bagaimana semalam yang mereka berdua lalui. Dia hanya tersenyum puas dan mengatakan “very great”. Isteri pula menyampuk,”best bang. Puas hati”. Aku kekatil dn mendapatkn isteri aku dan memeluknya,cium sepuas2nya. Aku peluk kemas2 dan ku cium dia lagi. Nafsu aku tiba2 terangsang kerana aku telah memendam perasaan bergelora semalaman mengenangkan mereka berdua yang aku tinggalkan betul2 menikmati kebebasan melakukan apa saja demi memuaskan nafsu pasangan masing2.Aku buka tuala yang membaluti tubuh isteri aku. Temannya duduk di kerusi berdekatan melihat aksi aku pula. Aku cium seluruh tubuh isteri aku Dia juga telah lemas mungkin krana masih terasa keghairahan bersama temannya semalaman dan temannya itu sekarang sedang menyaksikan permainannya pula.Aku cium dan kuhisap dan jilat indah isteri aku. Basah dan kembang
sekali. Aku menoleh pada temannya dan mempelawa dia join sekali. Tapi pendek saja dia membalas,”go ahead,I dah cukup puas semalam,dah tak larat lagi”.Dengan itu aku terus menindih tubuh isteri aku dan aku pun mula mendayung. Menojah keluar masuk lubang indah isteri aku yang telah puas di gunakan oleh teman baru nya yang sesekarang sedang memerhati kami pula. Aku lakukan berbagai aksi dan akhirnya kami pun sampai. Aku terpancut kepuasan diatas dada isteri aku. Isteri bangun kebilik air dan aku hanya mengesatkan saja dengan tuala yang dipakai oleh isteri tadi. Isteri keluar dari bilik air sambil berbogel dan aku tolong lapkan seluruh tubuhnya. Aku dapatkan branya dan aku tolong pakaikan. Aku juga tolong pakaikan pantiesnya. Sememangnya biasa bagi aku memakaikan isteri aku pakaian dalamnya. Aku juga dapatkan baju dan kainnya dan aku tolong pakaikan juga. Setelah siap isteri aku hanya sikatkan rambut dan kenakan make-up rengkas saja.Aku beritahu temannya kami terpaksa berpisah sekarang. Isteri aku dapatkan temannya dan mereka terus berpeluk dengan penuh emosi sekali. Ternampak seakan isteri aku enggan melepaskannya. Aku nampak kelopak mata isteri bergenang dengan air mata. Mereka berkucupan sepuas2nya seakan tak mahu berpisah. Aku katakan pada isteri sudah sampai masa berpisah. Jika ada kesempatan kita akan berjumpa lagi. Aku pimpin tangan isteri dan membawanya keluar. Sambil berjalan keluar dari pintu dia menoleh memandang temannya dengan pandangan yang sayu sekali. Temannya melambai tangan dan mengukir senyum tawar.Dalam kereta menuju pulang aku tak bertanya apa2 pada isteri kerana aku lihat dia termenung sayu memandang keluar cermin kereta. Aku tahu dia masih teringatkan temannya itu. Aku terpaksa sabar untuk mendengar ceritanya apa yang telah mereka lakukan sepanjang malam itu. Sepanjang perjalanan pulang isteri aku tertidur. Letih agaknya dia kerna teruk dikerjakan oleh temannya itu atau dia letih kerana menggerjakan temannya itu. Kasihan pula aku melihat dia…. timbul perasaan sayang pada isteri aku yang amat mendalam. Sayang sesungguh hati. Aku benar2 sayang dan mencintainya. Dia telah membuat aku merasa begitu bahagia
dan puas sekali. Aku sedar dan aku akui yang aku benar2 menyayangi dan mencintai isteri aku itu dengan sepenuh jiwa raga aku.Malam itu dia menceritakan kepada aku semua kejadian antara mereka berdua. Selepas aku meninggalkan mereka didalam bilik mereka menyambung hubungan sex mereka. Temannya betul2 handal. Dia benar2 melakukan apa2 saja demi memuaskan isteri aku. Dia tetap gagah dan berjaya menahan dirinya dari terkeluar lagi. Dekat jam 12. 00 tgh.  malam mereka keluar untuk makan. Temannya memimpin tangan isteri aku seperti sepasang kekasih. Selesai menikmati makan dikedai mereka tak buan masa dan balik kebilik. Masuk kebilik mereka menyambung aktivi sex mereka sehingga lah isteri aku dah tak tahan dan minta temannya keluarkan air maninya. Temannya betul2 bertanya pada isteri aku samada betul dia dah puas dan ingin berhenti. Isteri aku menjawab ya dan serentak itu temannya melakukan aksi akhir dan memancutkan maninya keatas tubuh isteri aku. Jam mungkin sekitar 2. 00 pagi waktu itu. Mereka tidor berpelukan dan nyenyak benar.


Isteri aku terbangun sebelum jam 5. 00 pagi tapi kelihatan temannya masih nyenyak terlena. Isteri bertindak nakal. Dia bermain dengan konek temannya. Dibelai. diusap dan dihisapnya konek temannya itu. Konek itu tegang. Entah temannya sedar atau tidak isteri aku benar2 tak tahu. Isteri aku berdiri dan mengangkangkan kakinya diatas tubuh temannya. Dia dudukkan diri betul2 diatas konek yang tegang itu. isteri memasukkan sendiri konek temannya kedalam pantatnya dan dia bermain2 sendiri mengangkat indah keatas dan menurunkannya semula. Mengeluar dan memasukkan konek temannya kedalam pantatnya. Dilakukan nya dengan lembut dan perlahan dengan penuh romantis. Isteri aku benar2 menikmati setiap saat dan setiap saat konek temannya masuk dan keluar dari lobang pantatnya. Sungguh nikmat dan ghairah sekali akui isteri aku.Setelah lama juga temannya terjaga dan terus dibalikkan tubuh isteri aku melentang. Mungkin kerana terlalu terangsang dan ghairah diperlakukan begitu oleh isteri aku,dia terus memasukan koneknya semula kedalam indah isteri aku dan mula memainkan perana mendayung keluar dan masuk indah isteri aku. Habis semua aksi dan posisi mereka lakukan dan akhir nya isteri aku juga yang meminta temannya keluarkan maninya kerana dia benar2 sudah tak tahan lagi. Dia sudah puas benar dan letih sekali. Temannya akur dnga permintaan isteri dan dia pun berusaha keras membuat berbagai aksi bagi mengeluarkan maninya. Akhirnya tamatlah permainan. temannya mengeluarkan maninya kali kedua sepanjang mereka bersama dari semalam. Mereka berdua benar2 puas. Puas sepuas-puasnya hingga tiada kata yang dapat gambarkan kepuasan yang telah mereka berdua nikmati dan rasai. Hari hampir cerah ketika mereka selesai bermain tadi. Mereka bergilir mandi dan selepas itu menunggu kedatangan aku untuk mengambil kembali isteri aku seperti yang dijanjikan.Isteri aku memberitahu bahawa temannya betul2 telah membuatnya puas dan dia merasa bahagia dan seronok sekali. Isteri aku memeluk aku dan mengucapkan terima kasih dan meluahkan sayang nya yang tak terhingga kepada aku kerana memberi kesempatan pada nya bermalam dengan teman lelakinya yang aku sendiri carikan untuknya.Aku pun dah tak ingat. Agak2nya beberapa bulan selepas peristiwa bermalam bersama temannya itu,temannya datang bertandang kerumah. Isteri amat gembira dan berkobar2 sekali menyambut temannya itu. Biasalah masing2 dah pernah main jadi selepas berbual sebentar saja isteri aku meminta izin aku untuk main dengan temannya itu. Aku setuju saja. Dihadapan aku waktu itu juga isteri aku terus membaringkan temannya diatas lantai rumah dan membuka zip seluar temannya. Terkeluarlah konek temannya yang keras menegang. Terus isteri aku menghisapnya dengan penuh romantis sekali. Seluar dan underwear temannya tidak ditanggalkan terus. Hanya dilurutkan turut sikit sahaja. tak sampai pun kelutut. Isteri aku menindih tubuh temannya yang sedang terlentang itu. Sebelum itu dia telah menanggalkan kain yang dipakainya. Baju tak ditanggalkannya,dibiarkan begitu. Mereka berkucupan dengan indah isteri aku mengesel2 konek temannya yang menegang itu.Puas berkucup,bercium dan memainkan indah dan konek,isteri aku menoleh kepada aku dan meminta aku ambil condom. fahamlah aku isteri aku mahu temannya memakai condom kerana dia baru lepas period. Takut masih ada darah kotor lagi. Aku pun cepat2 kebilik dapatkan condom.Aku kembali kepada mereka dan aku lihat mereka masih diposisi yang sama dengan isteri diatas dan temannya barin terlentang. Isteri masih lagi mengesel2kan pantatnya keatas konek temannya yang sedia menegang. Melihatkan itu kerana tak mahu ganggu keasyikan mereka berdua,aku koyakkan plastik condom itu dan aku keluarkannya. Aku dekatkan dir kepada mereka dari bahagian kaki mereka jadi mereka tak lah nampak aku kerana mereka sedang asyik berpeluk dan berkucup.Dengan condom yang tesedia ditangan aku,aku pegang konek temannya,aku sendiri memasangkan condom itu kekonek temannya. Aku pasangkannya dengan baik dan kemas. Tidak seorang dari mereka pun memberi sebarang reaksi kepada tindakan aku itu. mungkin mereka rela dengan pertolongan aku itu. Melihatkan itu aku terus pegang lagi konek teman nya itu yang sudah siap terpasang condom dan aku halakan kelubang indah isteri aku. Sebelah tangan aku memegang koneknya dan sebelah tangan lagi aku pegang bahagian atas bontot isteri aku dan aku tariknya supya jatuhkan bontotnya. Bila dia menurut maka jatuh lah lubang pantatnya betul2 diatas konek temannya itu. terasa konek temannya isteri aku terus merapatkan lagi pantatnya hingga kepangkal konek temannya. Isteri aku memainkan peranan mengeluarkan dan memasukkan konek temannya kedalam pantatnya. Aku masih berada disitu kerana menikmati sepuas2nya permandangan konek temannya memasuki dan keluar dari indah isteri aku. Aku betul2 menghayati permandangan itu,aku dekat muka aku sehampir mungkin. Ada sesekali tu tercabut juga konek itu datri indah isteri aku. Setiap kali tercabut aku lah yang memasukkannya kembali. Mereka berdua relax betul. Dan aku amat puas kerana mereka berdua amat menghargai pertolongan yang aku berikan.temannya tidak keluar mani. Isteri aku dah puas. Kurang selesa sikit keadaan pada masa itu kerana itu lah pertama kali dalam sejarah hidup kami isteri main dengan lelaki lain dalam rumah kami sendiri. Waktu itu sudah hampir tengahhari dan sekejap lagi anak2 akan balik dari sekolah. Dengan sebab itulah isteri cepat puas kerana dia rasa tak selesa. Dia minta berhenti dan temannya berhenti disitu tanpa mengeluarkan maninya. Isteri aku memimpin tangan temannya kebilik air. Aku pun turut sekali. Aku lihat isteri aku bertindak mengeluarkan kembali condom yang dipakai tadi dan diberikan kepada aku. Isteri aku menyabun dan mencuci konek temannya. nampak mereka berdua sungguh mesra dan serasi. Aku bahagia dan gembira sekali melihat isteri aku gembira dengan apa yang berlaku sekejap tadi. Selesai mengenakan pakaian kembali,temannya minta diri dan pulang.Itulah kali terakhir isteri aku membuat hubungan sex dengan temannya itu. Mereka tak pernah berjumpa hingga kini. Masa berlalu dan aku ingin merasai kembali nikmat melihat dan
membenarkan isteri membuat hubungan sex dengan dengan lelaki lain. Aku akhirnya bertemu dengan calon yang sesuai. Bagi memudahkan cerita biar aku namakannya S.S datang ketempat kami dan tinggal disatu resort. Aku membawa isteri kebilik S. Dalam perjalanan isteri membuat janji supaya aku duduk diluar(beranda)dan biarkan mereka berdua saja berbual dulu bagi menambahkan kemesraan antara mereka.Sesampai dibilik,isteri aku duduk dihujung kati dan aku terus keberanda diluar. Aku tarik langsir dan aku tutup sikit pintu. Aku dapat lihat sikit saja dalam bilik itu dari kerusi yang aku duduk itu. Aku langsung tak nampak isteri aku. S boleh juga aku nampak sikit2 ,itu pun kalau aku bongkok kan sikit badan aku kedepan. Mereka berbual tapi aku tak dengar apa2 langsung. Aku mencuri pandang dan aku nampak S sudah merapatkan tubuhnya dekat isteri aku. Tubuh mereka dah bergesel sambil berbual. Masa berjalan dan entah tiba2 aku terpandang S bangun dngan hanya berseluar sahaja. Bila pula dia menanggalkan bajunya. tak jadi ni,aku pun nak lihat juga. Tak terlepas peluang melihat isteri aku membuat aksi2 sex dengan S. Bila aku masuk saja ,aku lihat baju isteri aku dah terbuka habis butangnya. Aku duduk atas kerusi dan melihat aksi mereka seterusnya. Aku berani masuk dan melihat kerana isteri aku tak melarang atau tidak ada sebarang perjanjian antara kami yang aku tak boleh masuk. Perjanjian awal hanyalah tinggalkan mereka berdua untuk berbual2 saja.  S mula menanggalkan kesemua pakaian semua pakaian isteri aku. Dia juga bertindak membogelkan diri ya sendiri. Dua2 sudah berbogel habis. Pertama kali S dapat memandang tubuh isteri aku tanpa pakaian. Dibaringkannya isteri aku dan terius digomol dan diterokainya setiap inci dan pelusuk tubuh isteri aku. Ternampak dia begitu rakus sekali. Ghairah sungguh dia agaknya mendapat tubuh isteri aku.Mereka bertindak bergilir2 memuaskan pasangan masing2. Isteri aku pun sudah memegang, mengusap,membelai,menjilat dan menghisap konek S. Lama juga selepas itu baru S memandan pada aku dan memberi isyarat agar aku join nya sekali. Aku tanpa berlengah membuka semua pakaian aku dan naik kekatil. Aku dan S melakukan apa saja yang terdaya dan termampu kami lakukan,kami berusaha bersungguh dan secara bersama memuaskan isteri aku. Hasil nya ternyata memberangsang sekali. Isteri aku lemas kepuasan diperlakukan begitu oleh kami berdua secara serentak. kami tak beri peluang pada isteri aku untuk bernafas. Kami menyerang dan menggomolinya secara serentak. Kalau S dibahagian atas aku dibahagian bawah. Kami bergilir. Bayangkanlah ada empat tangan yang merayap kesetiap inci tubuh ister aku dan ada dua mulut dan lidah yang menjalar kesetiap pnjuru nikmat ditubuh isteri aku. terkejang2 iteri aku menahan kesedapan dan kenikmatan yang tak terhingga. Pantatnya basah tak terkta. S tak tahan dan terus menindih tubuh isteri aku dan cuba masuk kedalam tapi tak dibenarkan oleh isteri aku.Aku tak tahu mengapa. Kami tak rancangkan supaya jadi begitu. Itu adalah keputusan isteri aku sendiri. Aku sememangnya tak akan memaksa isteri aku melakukan apa2 yang tak disukainya. Aku akan biarkan isteri aku lakukan hanya apa yang dia sendiri hendak lakukan. Bukan melakukan sesuatu kerana terpaksa. Isteri memberitahu S yang dia tak mahu masuk. S akur dan minta isteri bantunya keluarkan maninya. Isteri aku hisap sebentar dan kemudian melancapkannya. S menggigil kesedapan dan terpancut akhirnya atas payu dara isteri aku. Melihatkan itu aku pula menindih tubuh isteri aku dan melancapkan sendiri konek aku diatas dada isteri aku. S sudah kebilik air membasuh. Isteri hanya terpejam mata menahan
kesedapan. Sebelah tangan aku ,aku lancap konek aku sendir. Sebelah tangan lagi aku bermain2 dengan air mani S yang dipancutkan atas tetk isteri aku. Aku lomorkan seluruh payu dara isteri aku. Aku mainkan air mani S diputingnya. Aku sapu dan lomurkan disekeliling payu dara isteri aku. Itu yang buat dia terpejam mata itu. Aku tak tahan dan aku pancutkan dimana S pancutkan tadi. Air mani kami bercampur dan bertambah banyak. Aku perahkan habis2 air mani ku dari konek aku. Air mani yang banyak tu aku lomurkan dan sapukan lagi ditetek isteri aku sampai ia kelihatan beku dan hampir kering . Selepas itu aku memimpin tangan isteri kebilik air dan kami membasuh seluruh tubuh isteri aku. Aku mandikan dia dan aku cucikan dia sebaiknya. Selesai kami keluar dan sekali lagi aku pakaikan satu persatu pakaian isteri aku bermula dari panties,kemudian bra dan seterusnya kain dan bajunya. 


Kami meminta diri dan mereka berpelukan dulu dan bertukar kucupan dan ciuman. Aku berkata pada S yang aku harap dia puas walaupun tak dapat masuk indah isteri aku. S sporting dan mengatakan tak apa mungkin lain kali ada rezeki pulak. Kami keluar meninggalkan S didalam bilik.  Lebih kurang dua bulan lepas tu S datang lagi. Aku membawa isteri kedalam bilik S. Semasa dalam perjalanan isteri aku dah memberi amaran pada aku. kali ni dia langsung tak benarkan aku campur tangan atau ambil bahagian dalam aksi sex mereka berdua nanti. Sebenarnay isteri aku marah pada aku kerana akusengaja tak melayan nafsu sejak dua minngu dah (S maklumkan pada aku dia nak datang 2 minggu sebelum itu). jadi aku pun plan kan supaya isteri benar2 kehausan dan dahaga semasa bertemu S nanti. sengaja aku buat begitu kerana aku kasihankan S yang datang dari jauh dulu tak dapa main indah isteri aku. Jadi kali
ini plan kan supaya isteri dalam keadaan terdesak dan amat memerlukan konek untuk memuaskannya. Plan aku berjaya.Isteri aku bukan membuat perjanjian dengan aku tetapi sebenarnya
memberi amaran sebenarnya. Dia memang tak benarkan aku join mereka nanti. Tak boleh sentuhnya langsung. Boleh tengok dari jauh saja. Tak boleh bersuara dan tak boleh join.Sebenarnya isteri aku terpaksa membenarkan aku berada bersama dalam bilik dengannya kerana bila aku ada sama dia berasa lebih confident dan selamat. Dengan kata lain aku ni hanya sebagai body guard saja la.sampai dalam bilik terus mereka berpelukan memang isteri aku nak
membalas dendam dan menunjuk2 pada aku yang S akan puaskannya walaupun aku gagal puaskan dia dua minggu lepas. Isteri aku tak tahu yang aku senggajakan perkara itu kerana apa yang aku hajatkan sudah berhasil dan hasil nya ada terserlah didepan mata aku sekarang.Isteri aku tak membuang masa terus membuka seluar S dan mnghisap koneknya dengan gelojoh sekali. S membuka sendiri bajunya. Isteri aku benar2 menghisap konek S seperti orang kebuluran dan seperti tak hendak melepaskannya langsung.S tak tahan ,didirikannya isteri aku dan ditanggalkannya habis pakaian isteri aku dengan pertolongan isteri aku sendir. nampak sangat dia ingin cepat sangat bogel. S membaringkan isteri aku dibirai katil. Dia cium,jilat dan hisap bibir indah dan biji indah isteri aku. Mata isteri aku terpejam. Bunyi S menjilat indah isteri aku kerana indah isteri aku dah keluar air yang teramat banyak. Maklum lah dah dua minggu aku tak gunakannya. S bangun dan memandang aku dan aku beri isyarat padanya supaya masuk. S tersenyum. Dari posisi dibirai katil itu,S renggangkan kaki isteri aku dan menghalkan koneknya tepat kelubang indah isteri aku. Dengan mudah dia menolak masuk serapatnya kerana indah isteri aku sudah basah benar dan kembang teramat sangat kerana terlalu ghairah. Mereka bekerjasama terus bermain bebagai posisi. Akhirnya S
membisikan sesuatu ditelingga isteri aku dan dan isteri aku membalasnya. Serentak dengan itu S mencabut koneknya dan merangkah berlutut keatas dada isteri aku. S menggunakan tangannya melancap sendiri koneknya dan menghalakan arah pancutannya kecelah lurah dada isteri aku dn dia akhirnya terpancut. Maninya bertaburan atas dada isteri aku. S terus kebilik air. Aku bangun dapatkan isteri aku kerana projeknya dah selesai.Aku tak tahan tengok air mani S atas dada isteri aku. Aku pegang dan aku lumurkannya diatas dada isteri aku sambil sebelah tangan aku aku bukakan zip seluar aku. Aku keluarkan konek aku dan aku lancapkan atas dada isteri aku dan sekejap saja dah terpancut. Aku hlakan dan campurkan air mani kami berdua. Aku sapukan kedua2 air mani kami keserata tubuh isteri aku. Selepas itu baru aku pimpin isteri aku kebilik air. Seperti biasa aku mandikannya dan aku bersihkannya. Kami keluar bilik air dan aku lapkan tubuh isteri sehingga kering. Kemudian seperti biasa aku pakaikan satu persatu pakaian ketubuh isteri aku.Aku memeluk dan menciumnya. Ternyata isteri aku amat puas sekali
bermain dengan S. S berjaya memuaskan nafsu isteri aku yang sengaja aku biarkan kehausan selama dua minggu kerana menunggu kedatangannya.Seperti biasa juga,mereka berpelukan dan saling berkucupan sebelum kami berpisah. S nampak tersenyum puas kerana berjaya dapat menerokai lubang indah isteri aku.Inilah kisah benar aku dan isteri aku. Sejak mula disetubuhi oleh lelaki pertama didalam bilik Hotel dalam tahun 2000 dulu dan hingga S berjaya menikmati lubang nikmat isteri aku dalam tahun 2003 ini,itu lah sahaja tiga(3) orang lelaki yang berjaya menikmati tubuh isteri aku . Sehingga aku menulis cerita ini ini lah saja pengalaman yang telah kami lalui.Kehidupan sex kami amat memberangsangkan selepas pengalaman isteri aku bersama lelaki lain. Lebih hangat dan lebih hebat yang tak pernah kami rasakan sebelum ini. Kami benar2 menikmati hubungan sex sekarang berbanding waktu dulu sebelum aktiviti ini terjadi. Percaya lah aku sehingga saat ini kerana terlalu ghairah terhadap isteri sendiri akan mencium pussy isteri semasa akan keluar bekerja dan sebaik pulang dari bekerja. Aku akan pastikan yang aku akan mencium pussy isteri aku setiap hari. Aku juga sehingga saat ini akan tolong memakaikan pakaian dalam isteri aku bila aku ada kesempatan berbuat demikian. Demikian lah hebatnya hasil pengalaman yang telah kami lalui.Aku benar2 sedar dan akui bahawa aku sememangnya amat dan teramat sayang dan menyintai isteri aku. Orang yang tak memahami aku mungkin tidak akan faham bagaimana seorang suami yang sanggup membenarkan isterinya ditiduri oleh lelaki lain berkata yang dia amat menyayangi isterinya itu. Tapi itu lah kebenarannya. Aku lebih menyayangi dan menyintai isteri aku selepas pengalaman dia ditiduri oleh lelaki lain. 

Aku bukanlah semudah itu membenarkan isteri aku ditiduri oleh sebarang lelaki. Aku sendiri yang memilih calonnya. Lelaki yang sudah berjaya meniduri isteri aku adalah merupakan calon2 yang terpilih. Aku meletakan beberapa kriteria dalam membuat pilihan. Antaranya ialah rahsia kegiatan kami mesti terjamin 100%,bersih dari sebarang penyakit kelamin (sebab itu aku lebih suka kepada suami orang yang sudah mempunyai anak2),bekerja yang baik(tentunya dia akan lebih bertanggung jawab kerana tak mahu kerjayanya tergugat),berterusterang dan ada rasa saling hormat menghormati.